Tuesday, January 10, 2017

Parasit pada ikan

Parasit merupakan organisme yang hidup pada permukaan atau dalam organisme kedua, yang disebut inang. Interkasi yang membentuk hubungan inang-parasit adalah kompleks. Ketika suatu parasit mencoba untuk menyebabkan infeksi, inang merespon dengan menggerakan mekanisme pertahanan. Kemampuan mencegah penyakit disebut resistensi (kekebalan) jika tanpa resistensi disebut kerentanan.


Parasit dibagi menjadi dua jenis, ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit adalah parasit yang hidupnya menumpang di bagian luar dari tempatnya bergantung atau pada permukaan tubuh inangnya (host). Berdasarkan sifat ektoparasit dikenal adanya ektoparasit obligat dan fluktuatif. Bersifat obligat artinya seluruh stadiumnya, mulai dari pradewasa sampai dewasa, hidup bergantung kepada inangnya. Kelompok yang bersifat fakultatif artinya ektoparasit itu menghabiskan waktunya sebagian besar di luar inangnya. Mereka datang mengganggu inang hanya pada saat makan atau menghisap darah ketika diperlukannya.


#1. Aphanomyces sp.

Salah satu cirri parasit cendawan ini adalah menghasilkan kantung spora lebih dari satu dan keluar dari tengah (samping) hifa, sedangkan cirri saprofitik hanya menghasilkan satu kantung spora yang keluar dari bagian terminal (ujung hifa). Cendawan ini merupakan penyebab utama penyakit EUS (ulceratif epizootic syndrome) pada ikan.


Gejala klinis dari EUS antara lain bercak putih pada daging bawah kutikula (terlihat jelas di bawah mikroskop), dan pada beberapa kasus timbul warna kecoklatan pada kutikula atau otot.


Pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan dalam larutan kalium permanganat (PK) dosis 1 gram/100 L air selama 90 menit, Malachite Green Oxalat (MGO) dosis 0,15 mg/l selama 24 jam, formalin 100-200 ml/m3 air selama 1-3 jam, garam dapur 10.000 mg/l selama 20 menit, atau Methylene Blue 10-20 mg/l selama 24 jam.


#2. Argulus sp.

Bentuk tubuh Argulus sp. adalah pipih bulat dengan diameter ± 5 mm. Tubuhnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu cephalothorax, thorax, dan abdomen. Ciri utama yang paling menonjol pada Argulus sp. adalah adanya sucker besar pada bagian ventral. Sucker merupakan modifikasi maxillae pertama dan berfungsi sebagai organ penempel utama pada Argulus sp. dewasa. Selain itu terdapat preoral dan proboscis untuk melukai dan menghisap sari makanan dari inang.


Bentuk tubuh Argulus sp. adalah pipih bulat dengan diameter ± 5 mm. Tubuhnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu cephalothorax, thorax, dan abdomen. Ciri utama yang paling menonjol pada Argulus sp. adalah adanya sucker besar pada bagian ventral. Sucker merupakan modifikasi maxillae pertama dan berfungsi sebagai organ penempel utama pada Argulus sp. dewasa. Selain itu terdapat preoral dan proboscis untuk melukai dan menghisap sari makanan dari inang.


Sifat parasitik Argulus sp. Cenderung temporer atau dapat berpindah pada tubuh ikan lain, hal ini dapat dilakukan karena Argulus sp. Mampu bertahan hidup selama beberapa hari di luar tubuh ikan. Perpindahan ke inang baru dapat terjadi dengan berbagai sebab, misalnya karena inang mati, inang berhasil melepaskan diri dari parasit, Argulus jantan mencari pasangan untuk kawin atau Argulus betina melepaskan diri untuk meletakkan telur dan kemudian bebas kembali mencari inang.


Gejala klinis yang ditimbulkan oleh ikan yang terinfeksi bakteri Argulus sp. pada ikan adalah beberapa sisik tubuh terlepas, terdapat titik-titik merah pada kulit, insang berwarna kehitam-hitaman dan timbulnya lendir (mukus) yang berlebih pada sirip.


Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan perendaman dalam larutan NH4Cl 1% – 1,5% selama 15 menit, atau perendaman dengan larutan garam dapur (NaCl) 1,25% selama 15 menit


#3. Aspergilus sp.

Aspergillus sp. mempunyai ciri-ciri yang khas yaitu berupa benang tunggal disebut hypa, atau berupa kumpulan benang-benang padat menjadi satu yang disebut miselium,tidak mempunyai klorofil dan hidup heterotrop. Bersifat aerobik dan berkembang biak secara vegetatif dan generatif melalui pembelahan sel dan spora-spora yang dibentuk di dalam askus atau kotak spora. Kapang ini tumbuh dengan baik pada suhu 30 – 35oC (Mao, et al., C). Kisaran pH yang dibutuhkan 2,8 sampai 8,8 dengan kelembaban 80 – 90 persen.


Aspergillus sp. menyerap molekul sederhana yang terdapat pada tubuh inangnya sedangkan molekul yang lebih kompleks harus dipecah atau dipisah terlebih dahulu, sehingga inangnya akan menjadi kurus akibat kekurangan cairan. Gejala dari infeksi aspergilus adalah napsu makan berkurang, stress dan dapat menyebabkan kematian. Aspergillus sp. juga menyerang unggas dan hingga saat ini cara pengobatan jamur ini belum diketahui, sehingga sangat dianjurkan apabila terdapat organisme yang terinfeksi langsung dipisahkan.


#4. Epistylis sp.

Epistylis sp. bersifat sesil yang menempel pada substrat seperti insang dan kulit ikan. hidup parasit ini berkoloni dan masing-masing individu dihubungkan dengan stalk yang dapat berkontraksi. Parasit ini berukuran 50-250 mikro, membentuk koloni dan tersusun pada tangkai yang bercabang-cabang namun bersifat “non-contractile”. berkembang biak dengan pembelahan. Epistylis sp. merupakan protozoa bersiliata berkoloni yang berbentuk silinder tipis atau lonceng dengan tangkai yang panjang dan nonkontraktil dengan panjang kira-kira 0,4-0,5 mikrometer.


Gejala serangan parasit ini biasanya mengakibatkan ikan susah bernafas karena insangnya banyak tertutupi parasit ini kemudian pertumbuhan lambat dan kerusakan pada jaringan yang di serang/ ditempeli. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan Malachite Green sebanyak 3 ppm untuk sekali periode perendaman (selama 12 jam). Bisa juga digunakan Neguvon dengan dosis yang sama, atau Furacin, sejenis obat antibiotik sebanyak 15 gram untuk 1.000 liter air.


#5. Fusarium sp.

Jamur Fusarium oxysporum menghasilkan 3 spora tak-kawin, yaitu mikrokonidium, makrokonidium, dan klamidospora. Konidiofor jarang bercabang, tidak membentuk rantai, tanpa sekat, elips-silindris, lurus-lonjong, pendek, dan sederhana, fialid lateral, dan berukuran (5-12) x (2,3-3,5) µm.


Mikrokonidium mempunyai satu atau dua sel, terdapat jumlah banyak, dan sering dihasilkan pada semua kondisi. Jenis spora ini banyak dijumpai di dalam jaringan tanaman terinfeksi. Sementara itu, makrokonidium mempunyai tiga sampai lima sel dan berbentuk lengkung. Jenis spora ini umumnya banyak dijumpai di permuakaan tanaman yang mati karena infeksi jamur ini. Makrokonidium berbentuk gelendong, lonjong, ujung tajam, mempunyai 3-5 sekat, dan ukuran [(20-27) – (46-60) x (3,5-4,5 (5)] µm.


Klamidospora berbentuk bulat, berdinding tebal, dihasilkan di bagian ujung maupun di tengah miselium yang tua atau pada makrokonidium, dengan diameter 5-15 µm. Klamidospora dihasilkan apabila keadaan lingkungan tidak sesuai bagi patogen dan berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup patogen.


Jamur ini cenderung menginfeksi pada bagian insang, menimbulkan inflamasi yang intensif hingga terjadi melanisasi sehingga insang berwarna hitam (sering disebut penyakit insang hitam/black gill disease). Organ lain seperti kaki jalan dan renang serta ekor udang mengalami kerusakan, bahkan terputus. Pada bagian tubuh lain sering ditemukan adanya luka atau gejala seperti terbakar. Pengamatan secara mikroskopis, terutama pada organ insang ditemukan adanya makrokonidia cendawan. Isolasi pada media semi solid (agar), dan diidenfikasi secara morfometris. Pengobatan secara kimiawi umumnya hanya dapat dipraktikan di hatchery. Penggunaan obat-an seperti terramicin, eritromicin, choramphenicol, dan furance telah dikenal cukup efektif membasi penyakit bakteri tersebut. Namun, cara yang lebih baik adalah usaha sanitasi, baik sebelum maupun pada saat pemeliharaan, disamping desinfeksi bak pemeliharaan dan peralatan yang digunakan antara dua periode pemeliharaan serta menggunakan filter, dan sebagainya.


#6. Gyrodactylus

Gyrodactylus sp. tergolong dalam cacing monogenea. Cacing ini berbentuk pipih dan pada ujung badannya terdapat sejenis alat yang berfungsi sebagai pengait dan juga alat yang berfungsi dalam menghisap darah. Cacing ini menyerang pada bagian sirip dan kulit ikan sehingga menyebabkan penyakit gyodactyliasis. Penulrana penyakit ini dapat melalui air maupun kontak langung antara ikan yang terinfeksi dengan ikan yang sehat. Faktor yang mendukung berkembangnya


Gyrodactylus sp. adalah kualitas air yang menurun, kepadatan populasi ikan yang tingg, suhu air yang beubah-ubah, dan kekurangan pakan. Perkembangan cacing ini dapat dicegah dengan cara meningkatkan kualitas air, memberi pakan yang cukup dan bermutu baik, menghindari pemakaian peralatan yang terkontaminasi cacing, dan pengendapan serta penyaringan air yang masuk ke dalam kolam.


Ikan yang terserang penyakit ini menimbulkan gejala-gejala klinis seperti lemhanya kondisi ikan, nafsu makan ikan menurun, dan ikan megap-megap seperti kekurangan oksigen. Pengobatan terhadap ikan yang terinfeksi parasit ini dapat dilakukan dengan merendam ikan yang terinfeksi dalam larutan garam dapur 12,5 – 13 g/m3 selama 24-36 jam. Pengobatan lain juga dpt dilakukan denganobat organic phosphosric acid ester. Dosis yang dianjurkan adalah 0,25 – 1 ppm. Pengobatan dengan cara ini harus dilakukan dalam temperatur air rendan dan pH air rendah.


#7. Ichtyopthirius sp.

Parasit Ichthyophthirius multifiliis adalah parasit protozoa berbentuk cilia, yang menyebabkan penyakit bintik putih pada ikan. Penyakit ini merupakan masalah utama bagi produsen ikan di seluruh jaringan dunia. Ichthyophthirius multifiliis merupakan penyakit yang sangat penting diketahui untuk ikan daerah tropis, ikan mas, dan pakan ikan. Ukuran dewasa dari parasit ini dapat mencapai ukuran 0,5 sampai 1 mm.


Ciri ikan yang terserang Ichthyophthirius multifiliis adalah terdapat bercak putih pada tubuh dan siripnya. Ikan yang sudah terinfeksi Ichthyophthirius multifiliis cenderung berenang di permukaan atau bergerak menuju inlet dan biasanya akan menggosok badannya kedasar perairan. Pengobatan penyakit ini dilakukan dengan merendam ikan pada larutan formalin 25 ppm selama 24 jam dengan larutan garam dapur (NaCl) selama 10 menit dengan kadar 10 – 30 ppm.


#8. Learnea sp.

Parasit ini memiliki ciri-ciri, bagian kepala seperti jangkar yang berfungsi sebagai alat untuk menempel pada tubuh inang sehingga sulit dilepaskan. Learnea sp. tergolong unik dalam pengelompokan parasit; bisa disebutkan sebagai ektoparasit, meso maupun endoparasit.

Parasit ini mempunyai cara adaptasi yang unik. Sebagian tubuh, bagian anterior, tertanam ke dalam tubuh inang, sedangkan bagian tubuh lainnya berada di luar tubuh inang dengan peran yang berbeda. Bagian tubuh yang berada di dalam tubuh inang berperan untuk mengambil nutrien, sedangkan bagian tubuh yang berada di luar, termasuk kantung telur berperan untuk salah satunya berreproduksi. Kantung yang berada di luar tubuh tersebut memudahkan parasit ini melepaskan telurnya ke air.


Ikan yang positif terinfestasi Learnea sp. menunjukkan gejala klinis seperti, warna tubuh terlihat pucat, lendir yang dihasilkan lebih banyak, beberapa sisik lepas, terdapat lesi pada bagian tubuh yang terinfestasi dan pendarahan. Kerusakan pada sisik dan kulit dikarenakan Learnea sp. merusak bagian integumen dari tubuh ikan mas. Lesi terbentuk dari adanya peradangan dan merupakan bentuk pertahanan tubuh ikan untuk menjaga fungsi organ atau daerah terinfeksi.


Sedangkan pendarahan terjadi karena adanya infestasi Lernaea yang menyebabkan luka pada daerah infestasi sehingga darah keluar dari pembuluh darah menuju daerah yang terluka. Pengobatan dapat dilakukan dengan merendam ikan ke dalam formalin 2,5 ml yang dicampur dengan 100 liter air bersih. Perendaman dilakukan selama 10 menit. Selanjutnya, ikan dilepas kembali.

#9. Myxobolus sp.

Ciri-ciri dari Myxobolus sp. adalah berbentuk bulat lonjong, memiliki polar capsule, valve , dan suture. Kunci identifikasi yang penting dari jenis parasit ini adalah sporanya merupakan fase resisten dan alat penyebaran populasi. Spora Myxosorea terdiri atas dua valve yang dibatasi oleh sebuah suture. Valve mempunyai satu atau dua polar kapsul yang penting untuk identifikasi.


Spora pada parasit kelas Cnidosporidia ini mempunyai cangkang, kapsul polar dan sporoplasm. Di dalam kapsul polar terdapat filament polar . Bila spora memiliki dua kapsul polar makadigolongkan ke dalam genus Myxobolus sp. dan bila hanya memiliki satu kapsulpolar maka akan digolongkan ke dalam genus Thellohanellus.


Pada bagian tubuh ikan yang terinfeksi ektoparasit ini akan terlihat timbul bintil-bintil merah yang merupakan kumpulan dari ribuan spora. Bintil ini sering menyebabkan tutup ingsang terbuka. Bila bintil pecah, spora akan menyebar seperti plankton. Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara penebaran kapur secara merata ke kolam dengan dosis 200 ppm.


#10. Trichodina sp.

Trichodinid merupakan ektokomensal yaitu menggunakan inang sebagai daerah untuk mencari makanannya (partikel air, bakteri dan detritus). Infeksi organisme ini dapat menyebabkan iritasi yang disebabkan oleh penempelan cawan adhesivenya. Jika permukaan tubuh ikan ditutupi oleh lapisan tebal parasit ini, maka dapat menimbulkan kerusakan yang serius pada sel epidermal. Dalam kondisi ini, Trichodinid berlaku seperti ektoparasit sejati yang memakan sel rusak dan bahkan dapat menembus masuk ke dalam insang dan jaringan kulit.


Ikan yang terserang parasit Trichodina sp., akan menjadi lemah dengan warna tubuh yang kusam dan pucat (tidak cerah), produksi lendir yang berlebihan dan nafsu makan ikan turun sehingga ikan menjadi kurus, gerakan lamban, sering menggosok-gosokkan tubuhnya pada dinding kolam, iritasi, tubuh ikan tampak mengkilat karena produksi lendir yang bertambah dan pada benih ikan sering mengakibatkan sirip rusak atau rontok.


Beberapa penelitian membuktikan bahwa ektoparasit Trichodina sp., mempunyai peranan yang sangat penting terhadap penurunan daya tahan tubuh ikan dengan rendahnya sistem kekebalan tubuh maka akan terjadinya infeksi sekunder. Kematian umumnya terjadi karena ikan memproduksi lendir secara berlebihan dan akhirnya kelelahan atau bisa juga terjadi akibat terganggunya sistem pertukaran oksigen, karena dinding lamela insang dipenuhi oleh lendir. Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara merendam ikan ke dalam larutan garam 200-1000 mg/L air selama 24 jam, atau ke dalam larutan formail 25 mg/L selama 24 jam.


#11. Temnocephala

Temnocephala merupakan sub-ordo dari kelas Turbellaria. Umumnya hidup bebas di alam, tetapi beberapa jenis ada yang bersifat ektokomensal atau endokomensal atau parasit. Tubuhnya tidak bersegmen dan tertutup oleh epidermis. Epidermis ada yang tersusun oleh sel-sel yang terpisah dan sel sinsitium, yang di antaranya sel-sel itu sebagian ada yang bersilia. Epidermis itu dilengkapi dengan rabdoid.


Ciri khas dari Turbellaria adalah adanya sel-sel kelenjar yang jumlahnya banyak. Sel-sel kelenjar itu sebagian ada yang terletak di dalam lapisan epidermis, dan sebagian yang lain terletak di bagian mesenkim. Kelenjar-kelenjar itu menghasilkan mukosayang berfungsi untuk merekat, untuk menutup substrat yang akan dilalui, dan untuk melibas mangsa. Sel-sel kelenjar sering kali dikelompokkan bersama-sama.


Gejala yang muncul bila ikan terkena penyakit ini adalah ikan menjadi kurang nafsu makan, terjadi inflamasi, hemoragik, pembengkakan di perut, banyak memproduksi lendir, atau kerusakan fisik lainnya. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan merendam ikan dalam larutan PK 5 mg/l selama 30 menit, pemberian garam dapur 40 mg/l selama 24 jam, serta perendaman dengan larutan methylen blue 1 gr/m3.

Jenis kolam budidaya

Jenis-jenis kolam ikan yang akan digunakan sangat tergantung dengan sistem budidaya yang akan diterapkan, Ada tiga jenis sistem budidaya ikan air yang biasa dilakukan, antara lain :

1.Sistem budidaya ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah, kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah. Selain itu, pada sistem budidaya ini juga terdapat beberapa alternatif. Salah satunya adalah Kolam Terpal.
2. Sistem budidaya Semi intensif, pada sistem ini kolam yang digunakan adalah kolam yang memiliki dinding pematang yang terbuat dari dari tembok, sedangkan pada dasar kolamnya terbuat dari tanah
3. Sistem budidaya intensif, pada sistem ini kolam yang digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam terdiri dari tembok.

Jenis jenis kolam berdasarkan sumber air yang digunakan
Jenis jenis kolam yang dibutuhkan untuk membudidayakan ikan berdasarkan proses budidaya dan fungsinya dapat dikelompokan menjadi beberapa kolam antara lain kolam pemijahan, kolam penetasan, kolam pemeliharaan atau pembesaran, dan kolam pemeliharaan induk.

Kolam Pemijahan
kolam pemijahan adalah kolam yang sengaja di buat sebagai tempat perkawinan induk induk ikan budidaya, ukuran kolam pemijahan ikan bergantung kepada ukuran besar usaha, yaitu jumlah induk ikan yang akan di pijahkan dalam setiap kali pemijahan.bentuk kolam pemijahan biasanya empat persegi panjang dan lebar kolam pemijahan misalnya untuk kolam pemijahan ikan mas sebaiknya tidak terlalu berbeda dengan panjang kakaban. Sebagai patokan untuk 1 kg induk mas membutuhkan ukuran kolam pemijahan 3 x 1,5 m dengan kedalaman air 0,75-1,00 m, Kolam pemijahan sebaiknya dibuat dengan sistem pengairan yang baik yaitu mudah di keringkan da pada lokasi yang mempunyai air yang mengalir dan bersih. Selain itu kolam pemijahan harus selalu bersih dari kotoran dan rumput liar serta tidak bocor.

Kolam Penetasan
Kolam penetasan adalah kolam yang khusus di buat untuk penetasan telur ikan, sebaiknya dasar kolam untuk penetasan terbuat dari semen atau tanah yang keras agar kotoran tidak menempel pada telur ikan karena jika telur ikan terkena kotoran kualitas telur menjadi rusak dan busuk.Ukuran kolam penetasan telur di sesuaikan juga dengan besar usaha , biasanya untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan larva, ukurannya 3 x 2 m atau 4 x3 m.

Kolam Pemeliharaan
Kolam pemeliharaan benih adalah kolam yang digunakan untuk memelihara benih ikan sampai dengan ukuran siap jual (dapat berupa benih atau ukuran konsumsi). Kolam pemeliharaan biasanya dapat dibedakan menjadi kolam pendedaran dan kolam pembesara ikan. Pada kolam semi intensif atau tradisional sebaiknya tanah dasar kolam adalah kolam yang memiliki tanah yang subur jika dipupuk dapat tumbuh pakan alami diantaranya plangton yang sangat dibutuhkan oleh benih ikan.

Kolam Induk
Kolam Induk adalah kolam yang digunakan untuk menyimpan induk-induk ikan yang akan dipijahkan atau untuk di jual.

Sistem pencernaan pada ikan (bagian 2)

Struktur dan fungsi saluran pencernaan pada ikan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Mulut
Struktur anatomi mulut erat kaitannya dengan cara mendapatkan makanan,ada mulut yang dapat disembulkan ke depan seperti ikan belanak. Adapula yang tidak dapat disembulkan. Di sekitar bibir pada beberapa ikan tertentu terdapat sungut yang mencari makanan di dasar perairan. Sungut ini berperan sebagai alat peraba atau pendeteksi makanan. Posisi mulut juga berkaitan dengan kebiasaan makan ikan, misalnya ikan mas memiliki mulut yang terletak di ujung hidung, sedangkan ikan julung-julung terletak di atas hidung (Fujaya, 2004).

Posisi mulut pada ikan sangatlah bervariasi di setiap jenis ikan. Hal ini sangat tergantung dari kebiasaan memakan ikan, jenis pakan yang dimakan serta ukuran pakan yang sesuai dengan bukaan mulut ikan. Jadi fungsi dari mulut adalah sebagai alat untuk memasukkan makanan. Makanan oleh ikan tidak dikunyah atau dicerna seperti vertebrata kecuali beberapa jenis ikan herbivor. Mulut dan tepi mulut dilengkapi dengan ujung saraf dan gigi yang berbeda-beda letak, jumlah dan morfologinya. Lapisan rongga mulut terdiri dari sel epitel lendir berlapis menempel pada membran dasar yang tebal dan dilekatkan pada tulang atau urat daging dengan dermis yang tebal. Pada sebagian ikan ada yang memiliki semacam lidah yaitu suatu penebalan dari bagian depan tulang archoyden yang kaya akan sel mucus dan organ pengecap. Pada langit-langit bagian belakang terdapat organ palatin, yang merupakan penebalan dari lapisan mucosa. Organ ini terdiri atas lapisan otot dan serat kolagen yang berfungsi dalam proses penelanan makanan dan membantu membuang kelebihan air pada makanan yang dimakan, juga sangat penting dalam proses pemompaan air dari organ mulut ke bagian rongga insang (Fujaya, 2004).

Faring
Pada ikan filter feeding proses penyaringan makanan terjadi pada segmen inikarena tapis insang mengarah ke segmen faring. Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mulut, kadangkala masih ditemukan organ pengecap. Jika material yang ditelan bukan makanan maka akan dibuang melalui insang (Radiopoetro, 1984).

Esophagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan laut esophagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum menurun sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang dan rectum (Fujaya, 2004).

Lambung
Lambung berfungsi sebagai penampung makanan. Pada ikan yang tidak berlambung fungsi penampung makanan digantikan oleh usus depan yang dimodifikasi menjadi kantong yeng membesar. Pada ikan tak bergigi (biasanya herbivora) terdapat gizzard yang berfungsi untuk menggerus makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mucus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dri kerja asam klorida. Di bagian luar sel epitellium terdapat lapisan lendir sebagai hasil sekresi sel mucus tersebut. Sel-sel penghasil cairan gastric terletak di bagian bawah dari lapisan epitellium mensekresikan pepsin dan asam klorida. Berbeda dengan mamalia pada ikan pencernaan secara kimiawi dimulai di bagian lambung, bukan di bagian rongga mulut, karena ikan tidak memiliki kelenjar air liur (Fujaya, 2004).

Pylorus
Pylorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan. Segmen ini sangat mencolok karena ukurannya yang mengecil. Pada beberapa ikan terdapat usus-usus kecil dan pendek yang disebut pyloric caeca. Saat menyempitnya saluran pencernaan pada segmen ini berarti bahwa segmen pylorus berfungsi sebagai pengatur pengeluaran makanan (chyme) dari lambung ke segmen usus (Fujaya, 2004).

Usus
Usus merupakan segmen yang terpanjang dari saluran penceraan. Pada bagian depan usus terdapat dua saluran yang masuk ke dalam yaitu saluran yang berasal dari kantung empedu dan yang berasal dari pancreas. Lapisan mukosa usus tersusun oleh selapis sel epitellium dengan bentuk prismatic. Pada lapisan ini terdapat tonjolan membentuk sarang tawon pada usus bagian depan dan lebih beraturan pada usus bagian belakang, terutama pada ikan lele. Bentuk sel yang umum ditemukan pada epithelium usus adalah enterosit dan mukosit. Enterosit merupakan sel yang paling dominan dan diantara enterosit terdapat mukosit. Jumlah mukosit semakin meningkat ke arah bagian belakang usus. Enterosit merupakan sel yang permukaan atasnya mengarah memiliki mikrovili yang berperan dalam penyerapan makanan. Secara histologis enterosit pada ikan yang telah menyerap zat makanan akan berwarna keputih-putihan dan berbeda sekali dengan sel yang tidak menyerap zat makanan. Mukosit merupakan sel penghasil lendir yang berbentuk piala. Bagian bawah mukosit mengandung mucigen yang akan berubah menjadi lendir jika telah dilepaskan oleh sel dan bereaksi dengan air (Fujaya, 2004).

Rectum
Rectum merupakan segmen saluran pencernaan terujung. Segmen rectum berfungsi dalam penyerapan air dan ion. Adanya penyerapan air ini dapat dilihat dari kondisi feces yang umumnya berbentuk kompak, berbeda dengan keadaannya ketika masih terdapat dalam usus bagian belakang. Pada larva ikan selain fungsi tersebut rectum juga berfungsi untuk penyerapan protein (Fujaya, 2004).

Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital.

PEMBAHASAN
Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melalui mekanisme fisik dan kimiawi sehingga makanan menjadi bahan yang mudah diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Sistem pencernaan atau sistem gastrointestin, adalah sistem organ multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.

Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari – sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa – sisa makanan melalui anus (Puspa, 2011).

Saturday, December 5, 2009

Pendahuluan

Seperti halnya mamalia, sistem sirkulasi pada ikan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
- Darah yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah,
- Organ dan sistem peredaran darah
Pada ikan, sistem sirkulasi darah berbeda dengan vertebrata umumnya. Sistem sirkulasi ikan bersifat tunggal. Organ yang terlibat adalah jantung dan buluh-buluh darah. Buluh darah pada organ-organ disebut sistem portal dan merupakan jalinan buluh kapiler. Umumnya, sistem portal ditemukan pada insang, liver dan ren. Teleostei, mempunyai jaringan kapiler di dalam kelenjar choroideus pada mata. Beberapa bangsa ikan yang mempunyai kemampuan berenang cepat, jaringan kapiler ditemukan pada kebanyakan organ. Hal ini diperlukan untuk efisiensi pertukaran gas antara darah dengan jaringan tubuh.


D a r a h

Darah yang beredar pada sistem sirkulasi ikan tidak jauh berbeda dengan mamalia. Pada dasarnya, darah terdiri dari plasma darah dan butir-butir darah. Plasma darah berwarna jernih dan membawa komponen-komponen seperti :
- Gas-gas aerasi (gas-gas yang terlarut)
- Antibodi
- Zat-zat nutrisi hasil pencernaan
- Mineral-mineral
- Enzim-enzim, seperti enzim lipase dan carbonic anhidrase
- Sisa-sisa metabolit
Senyawa-senyawa yang larut dalam plasma darah berhubungan dengan fungsi respirasi, keseimbangan cairan tubuh (“homeostasis”), ekskresi dan digesti. Organ yang berhubungan erat dengan sistem sirkulasi adalah “gill – blood kompleks”. Organ ini mempunyai fungsi yang berbeda dengan vertebrata pada umumnya. Gill – blood kompleks berfungsi sebagai organ aerasi (pertukaran gas) dan organ ekskresi yang membuang sisa-sisa metabolit senyawa nitrogen. Selain itu, gill – blood kompleks pun berfungsi untuk mengeliminasi dan mengabsorpsi mineral.
Volume darah yang beredar dalam sistem sirkulasi ikan sekitar 1,5 hingga 3 % dari berat tubuhnya. Nilai ini jauh di bawah volume darah pada mamalia, yaitu sekitar 6 % dari berat tubuhnya. Namun, pada bangsa-bangsa ikan tertentu, seperti Squalus acanthias (spiny dogfish), mempunyai volume darah sekitar 5 % dari berat tubuhnya.
Butir-butir darah terdiri dari sel darah merah (erythrocyte) yang berwarna merah kekuningan dan sel darah putih (leucocyte) yang tidak berwarna. Di dalam 1 cc darah ikan terdapat :
 Sel erythrocyte sebanyak 20.000 – 3.000.000 butir
 Sel leucocyte sebanyak 20.000 – 150.000 butir

Sel-sel Erythrocyte
Ikan, berbeda dengan vertebrata umumnya, mempunyai erythrocyte yang berinti. Diameter erythrocyte ikan antara 7 – 36%. Bentuk erythrocyte dewasa (mature) oval, sedangkan pada sel yang belum dewasa (immature) berbentuk bulat. Dalam sirkulasi darah, konsentrasi sel-sel erythrocyte mature lebih rendah dibandingkan konsentrasi sel-sel erythrocyte immature.
Transportasi gas oksigen dalam darah dilakukan oleh haemoglobin atau pigmen pernafasan yang terkandung dalam sel-sel erytrhrocyte. Sel-sel erythrocyte mampu mengikat oksigen 15 – 25% lebih besar dibandingkan oksigen yang larut dalam air. Dengan demikian distribusi gas oksigen sangat tergantung dengan jumlah erythrocyte yang beredar.

Sel-sel Leucocyte
Sel-sel leucocyte pada dasarnya adalah sel erythrocyte yang tidak berpigmen. Jumlah sel-sel leucocyte bervariasi antara 20.000 hingga 150.000 butir, tergantung pada spesiesnya. Berdasarkan ada tidaknya granula dalam sel, leucocyte dibedakan menjadi :
 Sel-sel granulocyte. Sel granulocyte berjumlah kurang lebih 4 – 40% dari seluruh sel leucocyte yang beredar. Ukuran granulocyte adalah 10 , dengan kisaran antara 24 – 33 . Berdasarkan reaksi pengecatan, granulocyte dibedakan menjadi :
- Sel acidophil,
- Sel basophil, berfungsi untuk imunitas.
- Sel neutrophil.
- Sel-sel agranulocyte. Sel-sel leukocyte yang tidak mengandung butir-butir (granula) dalam plasma selnya. Jumlahnya sekitar 60% dari seluruh sel leucocyte yang beredar. Sel-sel agranulocyte dibedakan kembali menjadi :
- Sel lymphocyte, memproduksi antibodi untuk proses pertahanan tubuh
- Sel monocyte, selanjutnya membantu fungsi macrophage
- Sel thrombocyte, berfungsi untuk bekuan darah.

Proses Pembentukan Darah
Pada spesies-spesies berdarah panas, sel-sel darah dibentuk oleh sumsum tulang belakang, lien dan kelenjar limpha. Namun, pada ikan dan amphibi, organ-organ pembentuk sel-sel darah (hematopoiesis) lebih banyak dibandingkan pada hewan berdarah panas. Umumnya, sel-sel darah pada ikan dewasa dibentuk dari epitel-epitel pembuluh darah, namun pada beberapa spesies dilakukan oleh organ-organ lain.
 Lamprey dan Hagfish (Cyclostomata), sel-sel darah diproduksi oleh sel-sel lien yang tersebar pada submucosa tractus digesti,
- Gnathosomatous, sel-sel darah diproduksi oleh lien,
- Actinopterygii, erythrocyte diproduksi oleh lien
- Chondrichthyes,
- leucocyte diproduksi oleh submucosa oesophagus
- throbocyte diproduksi oleh mesonephric renal
- granulocyte diproduksi oleh submucosa tractus digesti, hepar, gonad dan mesonephric renal
 pada Chondrichthyes, bila lien diambil, erythrocyte diproduksi oleh sel leydig pada gonad
 leucocyte diproduksi oleh intestine yang berbentuk spiral pada Chondrichthyes dan Dispneusti
 Acipenser, Polydon dan Lepidosiren, lymphocyte dan erythrocyte diproduksi oleh jaringan yang terletak di sekitar jantung
 Squaliformes, Chimaeridae, Lepisosteus dan Amia, seluruh tipe sel darah diproduksi oleh sel-sel pada cartilago cranium.

J A N T U N G

Umumnya, jantung ikan terletak di posterior insang. Namun, pada beberapa spesies seperti Teleostei, atau ikan-ikan yang mempunyai operculum, letak jantung relatif lebih ke belakang. Jantung ikan terletak di dalam suatu kantong, disebut “membranous pericardial sac” atau pericardium dan terlindung oleh shoulder girdle. Pericardium yang bersebelahan dengan dinding thorax disebut pericardium pars parietal, sedangkan yang melekat dengan otot jantung disebut pericardium pars visceralis. Diantara pars parietalis dan pars visceralis pericardium terdapat ruang yang merupakan derivat dari bagian cranial coelom atau rongga tubuh embrio. Selanjutnya ruang ini akan membentuk peritoneum (rongga tubuh).
Berat dan ukuran jantung sangat bervariasi pada bangsa ikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan jantung adalah :
(1) Volume darah yang diedarkan, berat dan ukuran jantung lebih kecil pada ikan yang mempunyai volume darah rendah (kurang lebih 1/1000 dari berat tubuhnya).
(2) Tekanan darah, semakin rendah tekanan darah dalam tubuh semakin kecil ukuran jantung ikan tersebut (kurang lebih 1/1000 dari berat tubuhnya).
(3) Pergerakan ikan, ikan dengan pergerakan yang lambat mempunyai ukuran jantung lebih kecil (kurang dari 1/1000 berat tubuhnya) dibandingkan dengan ikan yang bergerak cepat.

Pada jantung terdapat:
1. Sinus venosus, merupakan pembuluh darah yang membawa darah venous dan mempunyai dinding yang tipis. Darah dari sinus venosus masuk ke dalam atrium (auricula) melalui suatu lubang yang terletak di cranioventral, disebut orificium auricularis. Orificium auricularis mempunyai otot yang berfungsi sebagai sphincter dan dua buah katub, disebut valvula sinuatrialis. Otot dan katub tersebut berfungsi sebagai regulator yang mengatur aliran darah.
2. Atrium, merupakan bagian jantung terletak di dorsal dari regio pericardial dan mempunyai dinding yang tipis. Pada Scyliorhinus caniculus dan Lepisosteus osseus, atrium merupakan ruang yang paling luas, sedangkan Salmo gairdneri dan Protopterus annectens, ruang atriumnya membentuk piramida. Otot-otot pada atrium berfungsi untuk mengalirkan darah menuju ventrikel. Antara atrium dan ventrikel terdapat suatu lubang, disebut orificium atrio – ventricle. Pada bagian ini terdapat beberapa katub yang berfungsi untuk mencegah kembalinya darah ke dalam atrium, disebut valvula atrioventricularis. Jumlah katub atrioventricularis pada beberapa bangsa ikan bervariasi, misal :
- Shark dan Elasmobranchii yang lain, serta Osteichthyes mempunyai dua katub,
- Bowfin (Amia calva) dan mrigal (Cirrhus mrigala) mempunyai empat katub,
- Paddlefish (Polydon spathula) mempunyai lima katub,
- Gars (Lepisosteus) dan bichirs (Polyterus) mempunyai enam katub.
3. Ventrikel, bagian jantung yang berdinding tebal dan terletak di bagian ventrocaudal saccus pericardium. Bentuk ventrikel bervariasi, misal :
- Menyerupai piramid pada Elasmobranchii dengan basis di caudal dan bersebelahan dengan hepar
- Membulat pada lungfish
- Relatif membulat, namun bagian lateralnya mengalami penekanan pada Osteichthyes.
Anterior ventrikel terdapat suatu struktur yang merupakan pelebaran dari sinus venosus, disebut conus arteriosus. Seperti halnya anatomis atrium dan ventrikel, conus arteriosus mempunyai bentuk dan ukuran, serta jumlah katub yang bervariasi. Katub-katub pada conus arteriosus berfungsi untuk mencegah aliran balik ke dalam ventrikel. Darah dari ventrikel dialirkan ke aorta ventralis. Pangkal aorta ventralis membentuk truncus arteriosus.
Pada “bony fish”, diantara basis ventrikel dan aorta ventralis terdapat suatu pelebaran, disebut bulbus arteriosus yang bersifat elastis. Bulbus arteriosus berfungsi untuk merespon perbedaan tekanan darah yang ditimbulkan saat ventrikel berkontraksi (sistole) maupun relaksasi (diastole).

Kontraksi otot-otot jantung diinervasi oleh nervus vagus. Kecepatan kontraksi otot jantung dipengaruhi oleh umur, ukuran tubuh, aktivitas pergerakannya dan temparatur air. Ikan-ikan muda dan berukuran kecil mempunyai ritme yang lebih cepat dibandingkan ikan-ikan tua dan berukuran besar. Selain itu, faktor-faktor penyebab stres akan memicu stimulasi nervus vagus sehingga ritmik meningkat.
Jantung mendapat pasokan darah dari :
(1) arteri coronaria anterior, dicabangkan oleh A. hypobranchialis yang merupakan cabang dari ramus ventralis A. branchialis efferents. A. coronaria anterior memasok darah untuk conus arteriosus dan ventrikel.
(2) arteria coronaria posterior, dicabangkan oleh A. coracoideus atau kadang kala dari A. subclavius dan memasok darah untuk bagian posterior jantung.
Selain itu, darah yang berasal dari jaringan-jaringan pada jantung akan terkumpul di dalam Vena coronaria yang selanjutnya akan dialirkan menuju sinus venosus atau langsung bermuara pada atrium.

Buluh darah utama pada branchialis dan regio cranium
Darah dari ventrikel mengalir ke anterior melalui aorta ventralis menuju insang. Aorta ventralis akan mencabangkan tiga sampai tujuh pasang A. branchialis afferents yang ada di sekitar lengkung insang. Di dalam lamellae insang, A. branchialis afferentia bercabang-cabang kembali membentuk kapiler dan memungkinkan terjadinya proses difusi O2 – CO2.
Pasca difusi, darah mengumpul kembali pada A. branchialis efferentia. A. branchialis efferentia selanjutnya bersatu dan membentuk aorta dorsalis. Aorta dorsalis inilah yang mendistribusikan darah untuk seluruh tubuh.
Buluh darah utama yang memasok darah untuk regio cranium dicabangkan oleh A. carotis interna, A. hypobranchialis lateralis dan A. hypobranchialis medialis.
Buluh darah venous yang berasal dari regio cranium, dialirkan melalui V. cardinalis anterior. Buluh-buluh darah venous yang bermuara pada V. cardinalis anterior adalah V. facialis, V. orbitalis, V. postorbitalis, dan V. cerebralis. Sedangkan bagian ventral dari regio cranium mengalirkan darah venous yang bermuara pada V. jugularis. V. cardinalis posterior dan V. jugularis akan bermuara pada ductus of Cuvier yang selanjutnya akan mengalirkan darah ke dalam sinus venosus.
Daftar Istilah-Istilah Perikanan

- Abalon = sejenis kerang yang dapat dimakan dan bercangkang satu tangkup.
- Ablasi = pemotongan tangkai mata pada crustacea, terutama udang windu (Panaeus monodon).
- Aboral, atau abaktinal (abactinal) = permukaan atau sisi atas echinodermata (bintang laut).
- Alometrik (allometric) = berbeda dalam kecepatan tumbuh (pertambahan panjang biota tidak secepat pertambahan beratnya).
- Alun (swell) = gelombang laut yang sederhana.
- Alur Ambulakral (ambulacral groove) = alur dalam dan memanjang mulai dari mulut ke masing-masing lengan dalam dua atau empat baris Echinodermata.
- Ambang (sill) = celah yang terdapat pada tanggul dasar laut antara dua basin. Kejelukan ambang (sill depth) adalah jeluknya ambang.
- Ambulakral (ambulacral) = daerah yang berisi kaki-kaki tabung pada echinodermata.
- Amplitudo = perbedaan tinggi rendahnya paras laut pada saat pasang surut berikutnya.
- Anadromus = ikan yang meninggalkan lautan menuju sungai air tawar untuk bertelur, seperti salmon dan belut laut (Lamprey).
- Anastomosis = gabungan dari percabangan pada urat daun, atau penyatuan dari pembuluh darah yang muncul dari jaringan tubuh.


- Amplitudo = perbedaan tinggi rendahnya paras laut pada saat pasang surut berikutnya.
- Anadromus = ikan yang meninggalkan lautan menuju sungai air tawar untuk bertelur, seperti salmon dan belut laut (Lamprey).
- Anastomosis = gabungan dari percabangan pada urat daun, atau penyatuan dari pembuluh darah yang muncul dari jaringan tubuh.
- Anemon (anemone) = salah satu kelompok hewan laut dari filum Coelenterata.
- Angin Pasat = angin keras yang bertiup searah sepanjang tahun, disebabkan oleh perbedaan suhu udara antara kutub dan khatulistiwa.
- Aplanospora = spora diam yang tidak bergerak.
- Askon (Ascon) = tipe sistem saluran pada Porifera, yang terdiri dari pori-pori arus masuk, sebuah rongga lambung yang berlapiskan sel-sel leher dan satu oskulum.
- Atol = terumbu karang yang mengelilingi goba di tengahnya.
- Auksosopra (auxoxpora) = zygot diatom yang terbentuk dari gabungan dua individu yang berukuran normal kembali.
- Aurikel (auricle) = serambi jantung atas.
- Autotrof (autotropic) = biota yang dapat menghasilkan makanannya sendiri tanpa tergantung pada biota lain dengan berfotosintetis. Termasuk dalam golongan ini adalah tumbuh-tumbuhan.

B
- Ballast = alat pemberat pada alga laut, misalnya butiran-butiran pasir yang melekat pada alat pelekat tumbuh-tumbuhan Caulerpa.
- Batisfer (bathysphere) = kapal selam berbentuk bola yang dapat diisi seorang dan yang diturunkan dari atas kapal.
- Bentos = biota yang hidup di atas atau di dalam dasar laut, meliputi biota menempel, merayap dan meliang.
- binomial nomenklatur = sistem pemberian dua nama pada satu jenis biota.
- Bioerosi (bioerosion) = proses erosi yang dilakukan hewan secara alami.
- Biologi Laut = ilmu yang mempelajari biota laut.
- bioluminesensi (bioluminescent) = cahaya yang dihasilkan oleh jasad hidup.
- Biomassa (biomass) = jumlah berat total organisme per satuan area.
- Bioremediasi = pemanfaatan mikroorganisme hidup dan produk-produknya untuk mengurai sampah atau bahan pencemar agar kurang beracun.
- Biometri = statistik dari organisme hidup dan keragamannya.
- Biosfer (biosphere) = bagian bumi yang dapat menunjang kehidupan.
- Biota= tumbuh-tumbuhan, hewan dan mikroorganisme hidup.
- Biota pelagik= biota yang hidup di lingkungan kolom air laut mulai dari permukaan dasar laut sampai permukaan laut.
- Bioteknologi= penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa untuk memproses bahan dengan menggunakan perantaraan biota untuk menghasilkan barang dan jasa.
- Bisus (byssus) = serumpun filamen atau benang kuat yang dihasilkan oleh kelenjar pada beberapa jenis kerang untuk melekat pada substrat.
- Bulu getar (cilia) = rambut halus yang terdapat pada biota laut, terutama ciliata.

C
- Cakram sentral (central disc) = tubuh utama bintang laut.
- Celah hidrotermal (hydrothermal vent) = celah dasar laut tempat terjadinya perembesan air panas pada kejelukan 1.200 m di bawah permukaan laut atau lebih.
- Cold seeps = perembesan air dingin dari dalam dasar laut ke permukaan dasar laut.
- Corolis (gaya) = gaya yang diakibatkan oleh perputaran bumi.
- Crests = puncak-puncak pada gelombang laut.

D
- Datum = paras laut yang digunakan sebagai panutan, biasanya ditentukan pada tingkat air rendah pada pasut purnama biasa.
- Daur biogeokimia = berulang-ulangnya proses kimia, geologi dan kehidupan yang saling mendukung.
- Daur organik = berulang-ulangnya proses pembentukan dan penguraian zat-zat organik.
- Detrivor = pemakan detritus.
- Diatomin = pigmen coklat.
- Diurnal = sifat siang dan malam.
- Divertikulum pencernaan (digestive diverticula) = kantung pencernaan.
- Diploid = fase alga yang mempunyai set kromosom haploid dobel.
- Difergensi = gerakan air yang memencar atau pembuyaran.

E
- Ekman (spiral) = gerakan mengulir arah arus dari permukaan ke lapisan lebih bawah.
- Ekologi laut = ilmu yang mempelajari hubungan antara biota laut dan lingkungannya dan antara mereka sendiri.
- Ekosistem (ecological system) = interaksi antara biota dengan lingkungannya dalam suatu sistem.
- Embelan (appendage) = tonjolan atau anggota tubuh pada hewan seperti kaki- jalan dan kaki renang pada Decapoda.
- Endofit (endohytic) = sifat biota atau tumbuh-tumbuhan yang hidup di dalam tumbuh-tumbuh lain secara simbiosis.
- Endoksid (endoxide) = fase berenang bebas berbentuk monogasrik dari Siphonophore.
- Epifit = alga yang melekat pada tumbuh-tumbuhan lain.
- Epiteka (epitheca) = tangkup yang lebih besar pada struktur diatom yang terdiri dari dua tangkup, tangkup yang lebih kecil disebut hipoteka (hypotheca).
- Epizoik = biota yang melekat pada hewan laut tertentu.
- Eulitoral (eulittoral) = mintakat litoral yang terbaik untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan laut.
- eutrofik (eutrofhic) = sifat (lingkungan) dengn sejumlah besar zat hara.

F
- Fikosianin (phycocyanin) = pigmen biru yang terdapat pada alga hijau biru (Myxophyceae).
- Filosoma (phyllosoma) = larva udang barong, berbentuk pipih atas – bawah, tembus pandang dan embelan-embelannya berbulu banyak.
- Filum (phylum) = kelompok takson biota yang besar (phylum = tunggal, phyla = jamak).
- Fisiologi = ilmu yang mempelajari sifat-sifat faal biota.
- Fitoplankton = plankton nabati atau plankton tumbuh-tumbuhan.
- Fotik (photic) = bagian perairan yang mendapat cahaya.
- Frustula = dinding silika diatom.
- Funikulus (funiculus) = seutas jaringan mesoderma pada dasar perut Bryozoa.
- Fukosanting (fucoxantin) = pigmen karatenoid dalam alga kelas Phaeophycea, tetapi juga ditemukan pada kelas Bacillariophyceae.

G
- Gamet =sel kelamin berbulu getar dua yang mempunyai kemampuan membentuk zigot.
- Gametofit (gametophyte) = tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan gamet.
- Gametangium = suatu wadah dimana gamet-gamet diproduksi.
- Gamul (gammules) = tunas yang dihasilkan dari pembelahan aseksual pada sepon.
- Garis mantel (pallial line) = sederetan otot-otot yang melekatkan mantel pada cangkang, yang meninggalkan bekas melengkung.
- Garis kristal = pabrik pemilah yang sangat majemuk dimana partikel-partikel dicampur, diisi enzim yang dikeluarkan dari batang gelatin dan disebarkan kembali ke daerah-daerah pemilahan pada tiram mutiara.
- Gelang (girdle) = bagian frustula diatom di antara dua tangkup, di bawah mikroskop nampak sebagai celah melingkar; disebut juga singulum (cingulum).
- Gelombang = ombak yang sebagian ditimbulkan oleh dorongan angin di atas permukaan laut dan sebagian lagi oleh tekanan tangensial pada partikel air.
- Gelombang antara = jika panjang gelombang 100 m, sedangkan kejelukan air antara 50 m dan 4 m.
- Gelombang air dalam = jika kejelukan air lebih dari dua kali panjang gelombang.
- Gelombang air dangkal = jika rasio antara kejelukan air dan panjang gelombang sama dengan 1/25.
- Gelombang badai = tumpukan massa air yang terjadi jika terjadi badai di laut.
- Gelombang dalam (internal waves) = gelombang yang terjadi pada permukaan antara dua lapisan air yang berbeda densitasnya.
- Gelombang meloncat (plunging breaker) = jika dasar pantai terjal dan gelombang datang tiba-tiba, kemudian membumbung ke atas dan segera pecah.
- Gelombang pasut (tsunami) = gelombang ini tidak ada hubungannya dengan pasut, hanya namanya saja, yakni datang ke darat dan surut kembali ke laut.
- Gelombang pecah = terjadi jika kedalaman air kira-kira 1,3 tinggi gelombang.
- Gelombang pecah jenis lain = yakni yang disebabkan oleh gerakan melaju benda-benda keras seperti kapal.
- Gelombang penerpa (surging breaker) = jika dasar pantai begitu terjal sehingga gelombang tidak mempunyai waktu untuk beraksi, ia mendorong air ke atas ke darat dan menyedotnya kembali, gelombang ini berbahaya bagi semua orang.
- Gelombang tumpah (spilling breaker) = gelombang yang perlahan-lahan dan menggulung ke arah pantai karena dasar pantainya landai, gelombang seperti ini baik untuk selancar air.
- Gribbles = sebutan umum kelompok Isopoda yang terdiri dari beberapa jenis yang melubangi kayu.

H
- Habitat = tempat atau lingkungan luar dimana tumbuh-tumbuhan dan hewan hidup.
- Halophyta = tumbuh-tumbuhan yang hidup di air asin.
- Haploid = fase tumbuh-tumbuhan alga dengan satu set kromosom tunggal yang menjadi sifat khas dari jenis tersebut.
- Herbivor = hewan pemakan tumbuh-tumbuhan.
- Herbivor primer = pemakan plankton nabati dan pemakan tumbuh-tumbuhan.
- Hercules = pahlawan nasional Yunani kuno yang gagah perkasa dan tahan pekerjaan berat.
- Heteromorf (heteromorphic) = berbeda secara morfologi.
- Heterotrof = biota yang tidak dapat menghasilkan makanan sendiri. Termasuk dalam golongan ini adalah semua hewan.
- Hidrosium (hydroecium) = tabung yang atasnya tertutup berbentuk genta pada Siphonophore.
- Hipoteka (hypotheca) lihat epiteka.
- Holdfast = alat pelekat yang bercabang-cabang banyak pada tumbuh-tumbuhan Caulerpa.
- Holoblast = telur dengan pembelahan total.
- Holoplankton = biota yang hidup sebagai plankton dari lahir sampai mati.
- Hormogonium = bagian-bagian yang lebih kecil sebagai hasil pembelahan sel-sel alga yang berbentuk rantai.

I
- Isometrik = pertumbuhan panjang dan pertambahan beratnya seimbang.

J
- Jaringan makanan (food web) = rantai-rantai makanan yang saling berhubungan dalam satu ekosistem.
- Jeluk = istilah yang digunakan untuk mengukur jarak vertikal antara permukaan laut sampai ke dasar laut untuk perairan laut terbuka.
- Jenis (species) = takson tersendah pada pembagian biota.
- Juwana (juvenile) = tingkat perkembangan antara pasca larva dan dewasa.

K
- Kantung pilorus (pyloric sac) = sambungan perut pada bintang laut yang merupakan tabung menuju ke dalam setiap lengan, kemudian membagi menjadi dua cabang, masing-masing mempunyai sejumlah besar kantung lateral.
- Kantung udara (bladder) = alat pengapung berbentuk bulat pada tumbuh-tumbuhan dan hewan laut.
- Karnivor (carnivore) = hewan pemakan hewan.
- Karpogonium (carpogonium) = benih telur atau gametangium (struktur penghasil benih betina pada alga merah).
- Karpospora (carpospore) = spora alga merah sebagai hasil bergabungnya gamet jantan (spermatia) dan gamet betina (karpogania).
- Katadromus = ikan yang dewasanya di perairan tawar (sungai) dan beternak di laut, misalnya sidat.
- Kelp bed = padang ganggang di laut lepas.
- Koefisien makanan = nilai yang digunakan untuk mengetahui pentingnya kelompok makanan tertentu dengan memperhatikan jumlah berat dan sekaligus frekuensi dari kelompok makanan.
- Konfergensi (convergence) = gerakan yang memusat dari luar ke tengah.
- Konkoselis (conchocelis) = fase perkembangan pada alga yang terbentuk dari perkembangan karpospora.
- Konkospora (conchospore) = fase yang dihasilkan karpospora, yang nantinya akan dilepaskan dan tumbuh sebagai alga vegetatif.
-Konseptakel (conceptacle) = ruang berbentuk cawan yang berisi struktur perkembangbiakan seperti dalam Fucales dan Corallinaceae.
- Konkosporangium = satu tipe sporangium yang besar, biasanya membentuk satu seri (sederet sel-sel subur) oleh fase conchocelis.
- Konkiolin (conchyoline) = zat glikoprotein yang dikeluarkan oleh sel-sel periferal dari epitelium.
- Konsumen primer = hewan pemakan tumbuh-tumbuhan.
- Konpensasi (kejelukan) = lapisan perairan dimana produksi oksigen sama dengan konsumsi oksigen.
- Kromatofor (chromatophore) = sel pigmen yang terdapat pada biota.
- Ktenidium (ctenedium) = alat pernafasan sebagai penyaring aktif yang mengambil oksigen dan bahan organik untuk kebutuhan hewan dan menolak apa saja yang dapat menyumbat alat penyaring itu.

L
- Lamina = daun yang berbentuk seperti pita.
- Lapisan abisopelagik (mintakat palung) = bagian-bagian kolom air terjeluk dari samudra.
- Lapisan batipelagik = lapisan laut dengan kisaran kedalaman 1000 – 4000 m atau sama dengan kejelukan dasar laut jeluk.
- Lapisan epipelagik = lapisan perairan yang meluas dari permukaan laut sampai 200 m.
- Lapisan fotik = lapisan perairan yang menerima penembusan cahaya.
- Lapisan mesopelagik = lapisan perairan laut dengan kisaran kedalaman 200 – 1000 m.
- Lentera Aristotle (Aristotle’s lantern) = himpunan gigi yang terdapat pada banyak jenis bulu babi.
- Litofitik = biota yang melekat pada batu.
- Lofofor (lophophore) = mulut Bryozoa yang terletak di tengah-tengah mahkota tentakel yang berbulu getar.
- Lorika = kantung kitin yang dihasilkan dari sekresi sekujur badan Tintinnidae. Masing-masing jenis berbeda bentuk lorika-nya sehingga digunakan sebagai ciri utama untuk identifikasi.
- Lux (meter lilin) = satuan untuk intensitas cahaya yang menerangi dataran atau laut.


M
- Madreporit (madreporite) = pintu saring ke sistem pembulu air di dekat anus bintang laut.
- Mantel = lipatan yang mengelilingi isi rongga perut, disebut juga palium.
- Mastaks (mastax) = perut pengunyah pada Rotifera.
- Mayang (inflorescence) = bunga yang tersusun sepanjang suatu sumbu.
- Meroplankton = hewan yang menghabiskan sebagian dari daur hidupnya sebagai plankton.
- Mesoderma = lapisan embrionik yang terletak antara endoderma dan ektoderma.
- Mesoglea = lapisan antara nonseluler yang kental seperti agar-agar, terdapat pada sepon dan Coelenterata.
- Metabolit primer = bahan yang dihasilkan dari proses metabolisme dasar untuk pertumbuhan dan perkembangan biota.
- Metabolit sekunder = metabolit yang diturunkan secara biosintetik dari metabolit primer dan umumnya berfungsi untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang tidak menyenangkan.
- Metamer = ruas-ruas pada Annelida.
- Mikroplankton = plankton yang berukuran kecil sampai beberapa milimeter.
- Mikrospora = bulatan protoplasma yang mengisi cangkang diatom dan dapat keluar sebagai spora berbulu getar dua, peran dari spora ini belum diketahui.
- Mintakat atas = lapisan perairan dimana fotosintesis cukup aktif untuk menghasilkan oksigen yang digunakan untuk pernafasan.
- Mintakat bawah permukaan = lapisan perarain dimana terjadi pertumbuhan fitoplankton yang aktif sampai perairan yang agak dalam dimana fitoplankton yang tidak berbiak aktif masih terdapat berlimpah.
- Mintakat dasar laut jeluk = mintakat bentik yang meluas mulai dari pinggir paparan benua sampai ke dasar laut terjeluk dari samudera.
- Mintakat dekat permukaan = lapisan perairan dimana penyinaran siang hari di atas optimal atau bahkan letal buat fitoplankton.
- Mintakat konpensasi = kejelukan dimana produksi oksigen sama dengan penggunakannya.
- Mintakat litoral (pasang surut) = bentangan pantai yang terletak antara paras air tertinggi dari pasut purnama ke arah daratan dan paras terendah dari pasut purnama ke arah laut.
- Mintakat neritik = mintakat pelagik yang terletak di atas landas benua.
- Mintakat oseanik = mintakat pelagik yang letaknya di atas landas benua.
- Mintakat terbawah = lapisan perairan dimana zooplankton yang biasa migrasi ke permukaan pada malam hari, berada pada siang hari.
- Monera = hewan bersel satu tanpa membran.
- Monospora = spora tunggal. Dari spora ini dapat muncul alga fase konkoselis baru.

N
- Nakre (nacre) = lapisan dalam cangkang (kerang mutiara) yang biasanya berwarna putih mengkilat.
- Nanoplankton = plankton yang terlalu kecil untuk dikumpulkan dengan jaring plankton berukuran 60 mikron – 70 mikron. Plankton ini disebut juga plankton sentrifus.
- Naupliosoma = tingkat perkembangan awal larva lobster.
- Nekton = biota yang berenang-renang, yang hanya terdiri dari hewan.
- Namatosista = sel penyengat pada Coelenterata.
- Nokturnal (nocturnal) = kegiatan yang dilakukan pada malam hari.
- Nomenklatur = ilmu tentang penamaan biota.
- Nomenklatur binomial = sistem pemberian dua nama, marga dan jenis untuk setiap organisme.
- Notokor (notochord) = sumbu kerangka pada larva Tunicata yang menunjukkan adanya hubungan langsung dengan bentuk hewan tingkat lebih tinggi.

O
- Oligotrofik (oligotrophic) = Sifat (lingkungan) dengan produktifitas rendah.
- Omnivor (omnivore) = hewan pemakan segala.
- Oogonium (oogonia) = gametangium betina yang memproduksi satu telur atau banyak telur.
- Ooze = bagian dari sedimen dasar laut yang tersusun dari sisa-sisa cangkang biota laut, terutama dari Foraminifera, Radiolaria dan diatom.
- Oskulum (Osculum) = lubang arus keluar.
- Osikel (ossicle) = kerangka berupa lempeng-lempeng kapur, tergabung erat manjadi kerangka yang nyata pada Echinodermata; osikel-osikel tertentu biasanya membentuk duri.
- Otot pengikat (adductor muscle) = otot yang mengikat tubuh kerang pada cangkangnya.

P
-Paedogenesis = perkembang biakan yang terjadi pada hewan muda atau fase larva.
- Pallium = lihat mantel
- Palung = celah raksasa pada dasar laut jeluk dengan kejelukan sampai 10.000 m lebih.
- Palung Ganda Sunda = sistem dua palung terletak di sebelah selatan Sumbawa, Bali, Jawa, dan melanjut sampai pantai barat daya Sumatera.
- Panjang Gelombang = jarak antara dua titik, yakni antara satu puncak dan puncak berikutnya antara satu lembah dan lembah berikutnya.
- Paparan = Dasar laut yang landai dengan kejelukan tidak melebihi 200 m.
- Paparan Arafura = paparan yang menghubungkan daratan Irian dan daratan Australia dan mempunyai kejelukan berkisar 30 – 90 m.
- Paparan Sahul = paparan yang terletak di sebelah barat – laut Australia yang melebar dari pantai ke arah laut sampai kira-kira sejauh 30 km dan mempunyai kedalaman rata-rata antara 80 sampai 100 m.
- Paparan Sunda = paparan yang menghubungkan pulau-pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa dengan daratan Asia.
- Papula (daerah brankial) = insang kulit pada bintang laut.
- Pasut bulan-setengah (neaptides) = pasut yang terjadi pada saat bulan berpindah 900 menjauhi matahari. Atau pasut perbani.
- Pasut diurnal = satu kali pasang, satu kali surut dalam 24 jam.
- Pasut purnama = yang terjadi saat bulan, matahari, dan bumi berada pada satu sumbu.
- Pasut semi-diurnal = dua kali pasang, dua kali surut dalam 24 jam.
- Pebangkai (scavenger) = hewan pemakan bangkai.
- Pedikel (pedicle) = satu tangkai berotot berbentuk silindris yang panjang yang berisi perpanjangan berbentuk tabung dari selom.
- Pediselari (pedicellariae) = pinset yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop pada Echinodermata.
- pemukaan massa air (upwelling) = pemindahan atau pergerakan massa air yang kaya akan zat hara dari lapisan dasar ke lapisan permukaan laut.
- Perikardium (pericardium) = selaput pembungkus jantung.
- Periode gelombang = waktu yang digunakan untuk menempuh jarak dari satu titik dari satu gelombang ke titik serupa gelombang berikutnya.
- Periostrakum (periostracum) = lapisan luar cangkang tiram dan cangkang Brachiopoda.
- Periviseral (perivisceral) = struktur yang mengelilingi saluran pencernaan dan melebar ke dalam lengan bintang laut.
- pillars of Hercules = tonggak-tonggak Hercules, yakni dua tanjung di kedua sisi ujung timur dari Selat Gibrltar, “Rock of Gibraltar” di bagian Eropa Eropa dan “Jebel Musa” di bagian Afrika yang konon didirikan oleh Hercules, pahlawan nasional Yunani kuno yang gagah perkasa.
- Pinul (pinnules) = ranting dari cabang-cabang lengan Crinoidea.
- Piramida Makanan = rantai makanan yang berbentuk piramida dengan mata rantai dasar berisi biota ukuran kecil dengan jumlah individu maksimum dan puncaknya berisi biota besar dengan jumlah individu minimum.
- Plankton = biota yang hidup di zona (mintakat) pelagik dan mengapung, menghanyutkan atau berenang sangat lemah, artinya tidak dapat melawan arus.
- Plankton sentrifus = plankton yang terlalu kecil untuk dikumpulkan dengan jaring plankton, sehingga harus diendapkan atau menggunakan sentrifus (centrifuge).
- Plastron = kulit penyu bagian bawah.
- Polipid (polypid) = bagian-bagian lunak yang terletak di dalam rongga coelom Bryozoa.
- Portuguese man o’war = hewan Coelenterata yang sangat berbisa dan mematikan, berbentuk seperti ubur-ubur.
- Produktivitas primer = kecepatan terjadinya fotosintesis atau pengikatan karbon.
- Prostrate = bagian tumbuh-tumbuhan alga yang menjalar.
- Protista = hewan bersel satu dengan membran.
- Prototrikogen (prototrichogynes) = saluran kecil yang terbentuk pada karpogonia (benih telur) yang memungkinkan terjadinya fusi organ seksual dengan spermatia.
- Puerulus = tingkat perkembangan akhir filosoma atau larva udang karang.

R
- Radula = selaput lebar dan memanjang dengan deretan-deretan gigi kitin memanjang yang terdapat dalam mulut kebanyakan Gastropoda.
- Rafe (raphae) = celah untuk pertukaran hasil-hasil metabolik pada diatom.
- Rantai makanan (food chain) = hubungan makan-dimakan antara tumbuh-tumbuhan dan hewan, dan antara hewan dengan hewan lain yang membentuk rantai panjang atau pendek.
- Rantai makanan meramban atau merumput = rantai makanan yang mata rantai dasarnya adalah tumbuh-tumbuhan yang berfotosintesis.
- Rantai makanan detritus = rantai makanan yang mata rantai dasarnya adalah detritus.
- Ragon(rhagon) = tipe sistem saluran pada Porifera.
- Red tide = gejala terdapatnya fitoplankton jenis-jenis tertentu dalam jumlah besar di laut dan menimbulkan warna kemerah-merahan karena pigmen merah mereka, biasanya beracun.
- Relung (niche) = habitat mikro.
- Ritual prenuptial = upacara pra-perkawinan pada beberapa jenis ikan.
- Rimpang (rhizome) = struktur seperti akar pada lamun.
- Ripples = riak gelombang yang ditimbulkan oleh angin bertiup di paras laut.

S
- Salinitas = berat garam terlarut dalam gram perkilogram air laut.
- Saluran epineural = empat baris lempeng, satu aboral, satu oral dan dua lateral yang membentuk saluran pada lengan Ophiuroidea.
- Saluran stolon (stolon canal) = lubang kecil yang menghubungkan ruang yang satu dengan yang lain pada foraminifera.
- seka pilorus (pyloric ceca) = cabang-cabang kantung pilorus pada bintang laut.
- seka rektum (rectal ceca) = dua kantung bercabang berwarna coklat timbul dari rektum.
- sel leher (collar cell) atau koanosit (choanocyte) = sel dengan cincin berongga yang mengelilingi dasar sebuah flagelum.
- Senosark = jaringan yang menyatukan polip-polip dalam satu koloni majemuk.
- Septa = selaput yang merupakan sekat.
- Sill = ambang atau celah pada tanggul pemisah dua basin yang menghubungkan kedua basin tersebut.
- Sifon (siphon) = sebuah tabung memanjang mulai dekat mulut pada hewan.
- Sikon (Sycon) = tipe sistem saluran pada Porifera. Dalam sistem ini, air mengalir melalui pori-pori kulit (ostia) ke dalam saluran arus masuk, kemudian melalui pori-pori kamar (prosopyles) ke dalam saluran-saluran meruji berlapiskan sel leher, dari sini diputar oleh flagela-flagela dari koanosit ke dalam rongga kloaka, akhirnya keluar lewat oskulum.
- Sisik gelakoid = sisik yang seperti gigi-gigi kecil pada kulit Chondrichthyes (hiu, pari, chimera) sehingga kulitnya kasar.
- Sorus = suatu kelompok organ perkembangbiakan.
- Spermatangium = struktur perkembangbiakan jantan pada alga merah, yang menghasilkan satu spermatium.
- Spermatium atau spora beta = gamet jantan pada alga merah, tidak bergerak dan tidak berwarna, dilepas dari spermatangium.
- Spirakel (spiracle) = sepasang lubang di bagian atas kepala (ikan pari).
- Spora = satu agen sel dari perkembangbiakan aseksual.
- Sporangium = struktur yang menghasilkan spora.
- Sporofil = daun yang memproduksi spora fertil.
- Sporofit = tumbuh-tumbuhan baru hasil dari persatuan gamet.
- sporosit = sel diploid yang melakukan meiosis untuk membentuk spora-spora.
- Stipe = tangkai yang panjang dan silindris yang berongga sepanjang tangkai dan berakhir dengan bentuk seperti bola berongga pada ujungnya, tumbuh dari alat pelekat pada Nereocystis.
- Streaming = gerakan protoplasma yang menjulur keluar dan mengkerut kembali dari lubang-lubang Foraminifera, menciptakan kaki-kaki semu yang selalu bergerak.
- Striae = garis-garis, titik-titik dan lekukan yang sangat menarik pada cangkang diatom.
- Sulkus (sulcus) = celah memanjang pada Dinoflagellata.




T
- Taksonomi = ilmu tentang klarifikasi dan identifikasi, yakni ilmu yang membagi biota laut dalam kelompok-kelompok menurut sifat morfologi, sifat-sifat hidup, hubungan keturunan dan lingkungan tempat hidup mereka.
- Talus (thallus) = tubuh tumbuh-tumbuhan yang tidak terbagi ke dalam akar, batang dan daun yang sebenarnya.
- tanah diatom (diatomaceous earth) = endapan fosil yang luas yang terbentuk oleh frustula atau cangkang diatom disebut juga nenes diatom.
- tanaman tegakan (standing crop) = biomassa tanaman pada suatu waktu.
- Tangkup (valve) = bagian atas dan bawah dari struktur cangkang diatom.
- Tenggelaman massa air (downwelling) = turunnya massa air dari lapisan atas ke lapisan bawah.
- Teritip angsa (goose barnacle) = teritip bertangkai.
- Teritip baran (acorn barnacle) = teritip tidak bertangkai dan menempel langsung pada substrat.
- Termantu (infructescence) = kumpulan buah yang terbentuk dari sebuah mayang.
- Termoklin = lapisan air laut dengan penurunan suhu cepat ke bawah.
- Tetrasporangium = satu sel yang di dalamnya terjadi pembelahan meiosis inti dan menghasilkan 4 spora haploid (tetraspora).
- Tetrasporofit = suatu fase diploid yang menghasilkan tetrasporangia.
- Tetraspora = satu spora yang dihasilkan dalam satu tetrasporangium
- Terumbu karang (coral reef) = bangunan dari kapur yang dibentuk oleh hewan karang.
- Terumbu karang pinggir (fringing reef) = terumbu karang yang berhubungan langsung dengan daratan.
- Terumbu karang penghalang (barrier reef) = terumbu karang di pinggir benua yang terletak antara daratan dan air pada saat air pasang.
- Thallophyta = tumbuh-tumbuhan primitif yang tidak terbagi ke dalam alat vegetatif seperti akar yang sebenarnya, ranting atau cabang dan daun.
- Tikar laut = hewan hidroid yang membentuk lapisan seperti tikar.
- Titik gelombang = jarak menegak antara titik puncak dan titik lembah.
- Transgenik = penggunaan gen hormon suatu jenis hewan untuk mengubah gen hewan lain.
- Tukik = anak penyu.

U
- Ulir (Spiral) = bentuk atau gerakan yang memutar vertikal seperti per atau pegas.
- Ultraplankton = plankton yang berukuran sangat kecil sekitar 0,005 mm atau 5 mikron, di sini termasuk bakteri dan diatom kecil.

V
- Vestibule = struktur cekung pada Bryozoa yang berisi satu baris tentakel lofofor pada saat dikerutkan.
- Vertebra = lempeng-lempeng yang bergabung bersama di dalam lengan Ophiuroidea (bintang mengular).
- Pilar vertebra = serangkaian tulang punggung yang memanjang dari kepala ke ekor pada Vertebrata dan melindungi sumsum tulang punggung (spinalchord).



W
- Weber Deep = dasar laut terjeluk, kira-kira 7440 m, yang terdapat di perairan laut Banda.

Z
- Zigot = sel yang dibentuk oleh menyatunya dua gamet atau telur yang dibuahi.
- Zoesium = dinding tubuh yang melindungi bagian-bagian lunak (polypid), yang terletak dalam rongga selom Bryozoa.
- Zooplankton = planton hewan.
- Zoospora = sel perkembang-biakan secara nir kelamin, yang dibentuk oleh sporofit.
- Zooxanthella = alga renik yang bersimbiosis dengan hewan inang, misalnya kima.
BAB XIII
SISTEM RESPIRASI



Setiap sel dalam organisme memerlukan oksigen untuk metabolisme. Oksidasi substansi dari makanan di dalam sel akan menghasilkan panas yang dibebaskan dan bentuk lain dari energi, serta menghasilkan karbon dioksida sebagai hasil akhir dari metabolisme. Karbon dioksida harus di keluarkan dari dalam sel sebab jika tidak akan menjadi racun bagi protoplasma. Oksigen merupakan bahan pernafasan yang dibutuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme. Oleh kareana itu, kelangsungan hidup ikan sangat di tentukan oleh kemampuannyamemperoleh oksigen yang cukup dari lingkungannya. Proses pengikatan oksigen dan pengeluaran carbon dioksida oleh darah melalui parmukaan alat pernafasan organisme dengan lingkungannya dinamakan respirasi. Sistim organ yang berperan dalam hal ini adalah insang.
Air merupakan media hidup bagii iikan dan memiliki kerapatan molekul 800 kali lebih padat dibandingkan dengan udara bebas, namun air mengandung oksigen lebih rendah dibandingkan udara bebas. Didalam satu liter air terdapat oksigen bebas sebanyak kira-kira 10 cm3 sedangkan di udara bebas terdapat sebanyak kira-kira 210 cm3. Sehingga dikatakan persediaan oksigen bebas di udara lebih banyak tersedia dibandingkan di dalam air. Adanya kondisi yang demikian ini menyebabkan oksigen merupakan faktor pembatas di perairan bagi kehidupan organisme akuatik terutama ikan.
Oksigen merupakan bahan pernafasan yang di butuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme. Baagi ikan, oksigen di perlukan oleh tubuhnya untuk menghasilkan energi melalui oksidasi lemak dan gula. Energi yang terlepas selain digumakkan untuk aktivitas tubuh seperti kontraksi otot daging, sekresi kelenjar dan konduksi saraf. Juga untuk membentuk susunan komponen biokimia tubuh, pemeliharaan struktur tubuh serta reproduksi. Berkurangnya oksigen terlarut dalam perairan akan mempengaruhi fisiologi respirasi ikan dan hanya ikan yang memiliki sistem respirasi yang sesuai dan bertahan hidup.

ORGAN RESPIRASI
Pada ikan, organ utama yang berperan dalam sistem respiraasi adalah insang. Hanya pada ikan-ikan tertentu, karena kondisi lingkungannya, menyebabkan terjadinya modifikasi alat pernafasan sebagi alat bantu nafas. Pada ikan-ikan tak bersisik, pertukaran gas terjadi di seluruh permukaan tubuh. Padaa embryo ikan, beberapa jaringan secara temporer juga bertindak sebagai alat pernafasan. Beberapa ikan juga memiliki bentuk adaptasi dengan mengambil oksigen dari udara. Adaptasi ini berupa modifikasi yang meliputi rongga mulut, insang, usus, dan gelembung renang. Pada ikan-ikan yang merupakan peralihan antara ikan purba dengan ikan saat ini adalah modifikasi paru-paru.
INSANG
Alat respirasi pada ikan adalah insang. Luas permukaan epithel insang dapat menyerupai luas dari total permukaan kulit bahkan pada sebagian besar spesies ikan, luas permukaan epithel insang jauh melebihi kulit, sehingga struktur insang merupakan hal yang penting dalam menyelenggarakan homeostatis lingkungan dalam tubuh ikan. Lapisan epithel yang tipis untuk mempermudah pertukaran gas, namun juga menjadi sangat rawan terhadap invasi hama dan penyakit. Insang ini selain memiliki fungsi utama sebagai pertukaran gas, juga sebagai pengatur pertukaran garam dan air, juga berperan penting dalam pengeluaran limbah-limbah yang mengandung nitrogen.
Pada masa embryonal, insang belum berfungsi dan sebagai penggantinya adalah pembuluh darah dalam kantung kuning telur [egg yolk] dan lipatan sirip dengan sistem respirasi kapiler. Kantong ini bersifat temporer. Jika persediaan makaan dalam kantong telur habis, maka insang akan mulai bekerja sebagai alat pernafasan yang tetap. Kecuali ppada larva diphnoi, sudah berupa insang [pseudobrsnch].
Pada kebanyakan ikan, insang yang ada berupa insang dalam. Insang ini terdapat dalam rongga insang yang berasal dari kantong insang. Pada pertumbuhan awal, kantong tersebut merupakan penonjolan yang berpasangan ke arah luar dari lapisan endoderm dari arah anterior saluran pencernaan embryo. Penonjolan meluas ke arah permukaan tubuh yang kemudian berhubungan dengan perlekukan ectoderm. Selaput pembatas antara penonjolan dan perlekukan akhirnya akan pecah dan ectoderm bersama endoderm menjadi dinding dari celah yang baru saja terjadi yaitu celah insang. Pada iakn chondrichthyes dan osteichthyes, insang di bentuk dari bagian ektodermal dan epithel celah insang.

INSANG PADA ELASMOBRANCHIA
Pharinx pada Elasmobranchia berupa saluran yang relatif panjang dan lebar, memanjang dari daerah mulut ke belakang sampai pada suatu penyempitan yang berhubungan dengan lambung dan usus. Disebelah kiri dan kanan terdapat lubang yang menghubungkan rongga isang dengan keadaan luar, dinamakan celah insang [gill slits]. Jumlah celah insang sebanyak 5 sampai 7 pasang. Setiap celah mempunyai penutup insang tersendiri. Sebelah depan dari celah insang di belakang mata terdapat sepasang lubang yang di sebut spiracle [spiraculum]. Ini sebenarnya merupakan lubang insang yang terletak diantara lengkung mandibular dan lengkung hyoid . bagian depan spiracle ini terdapat banyak pembuluh darah. Sedangkan pada golongan ikan pari dan manta, spiraclenya terdapat pada bagian bawah tubuh.
Pada beberapa macam ikan hiu ditemukan spiracle kecil atau sama sekali tidak ada. Hiu yang demikian umumnya perenang cepat atau bergerak sangat aktif. Pada jenis hiu perenang lambat dan banyak menghabiskan waktu di dasar perairan biasanya memiliki spirakulum ang besar, seperti pada ikan hiu pari. Ikan jenis ini mengaduk-ngaduk lumpur untuk mencari makan. Supaya air pernafasan yang diambil melalui insang tersebut bersih, air diambil pada bagian dorsal tubuh menggunakan spiracle. Pada spiracle pseudobranch [insang palsu] yang melekat pada bagian depan spiracle.
Setiap lengkung insang pada elasmobranchia disokong oleh rangka yang melengkung yang terdiri dari:
1. tapis insang {Gill rackers}, terdapat pada dasar lengkung insang yang mengarah ke dalam rongga pharinx. Fungsinya untuk menapis makanan yang terbawa air pernafasan untuk kemudian di teruskab ke dalam oesophagus.
2.jari-jari insang {gill arch}, melekat pada bagian luar lengkung insang mengarah ke permukaan tubuh sebagai penguat struktur insang. Didalam lengkung insang terdapat sepasang pembuluh darah. Sebagai cabang dari aorta ventralis yaitu arteri branchialis yang membawa darah berisis CO2. Sedangkan arteri epibranchialis, yang membawa darah kaya O2 ke aorta dorsalis. Septum branchialis terdapat pada tengah-tengah lengkung insang. Menuju kearah luar dan ujungnya melekat pada dinding tubuh.
3.lamela insang {gill lamella}, berupa lambut halus yang diselaputi oleh ephitelium yang tipis dengan satu ujung melekat pada jari-jari insang penuh kapiler darah. Disinilah proses respirasi terjadi. Pada elasmobranchia, hampir dari seluruh bagian jari-jari insang dan lamella insang melekat pada septum insang. Bisanya lamella insang terdapat pada bagian depan dan belakang septum insang. Insang yang demikian dinamakan holobranchia. Jarang sekali lamella insang hanya terdapat pada satu bagian saja pada septum insang dan insang yang demikian di namakan hemibranchia. Pada elasmobranchia hanya terdapat satu hemibranchia pada lengkung insang kelima dan emat holobranchia pada lengkung insang ke satu, dua, tiga dan empat.
INSANG PADA OSTEICHTHYES
Insang osteichthyes memiliki poda dasar yang sama dengan elasmobranchia tetapi memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut:
Pada osteichthyes terdapat operkulum yang dibangun oleh empat potong tulang dermal yaitu operculum, preoperculum, interoperculum, idan isub operculum. Rongga insang terletak antara insang dan operkulum. Lubang insang berupa celah sempit yang melengkung antara gelang bahu dan operkulum. Selaput kulit tipis bekerja sebagai klep pada celah insang. Bagian depan selaput ini melekat pada operkulum sedang bagian belakangnya terlepas bebas. Selaput ini disebut membrana branchiostegi. Septum insang pendek dan tidak menonjol keluar dari lamella insang.
Gill rackers kadang-kadang tidak ada. Gill arch selalu ada dan sepasang untuk tiap lengkung insang menjadi penguat strktur insang. Lengkung insang pada ikan ini terdapat lima tetapi lengkung pertama dan kelima berupa hemibranchia dan hanya lengkung ke dua,tiga dan empat berupa holobranchia. Lamella insang lengkung kesatu hanya pada bagian belakang lengkung insang dan lengkung keliama hanya pada bagian depannya saja.
Perbedaan yang nyata antara insang elasmobranchia dan teleostei tidak menonjol keluar separti pada elasmobranchia yang digunakan sebagai penutup tiap-tiap insang.jari-jari tapis insang (gill rackers) pada beberapa ikan teleostei berbeda satu dengan lainnya sesuai dengan fungsinya. Ikan pemakan plankton akan memiliki jari-jari insang yang halus dan agak panjang. Sedangkan ikan buas, jari-jari tapis insangnya pendek, keras dan runcing.
Spirakulum yang dilengkapi pseudobranchia secara primitif terdapat juga pada osteichthyes tetapi pada kelompok tersebut yang hidup sekarang sudah tidak terdapat lagi. Beberapa teleostei laut, epithel insangnya mempunyai kemampuan mengambil garam yang berlebihan dari dalam darah untuk kemudian dikeluarkan bersama air pernafasan. Selain itu, insang teleostei dapat mengkristalkan ampas nitrogen berupa amonia.
INSANG PADA LAMPREY DAN HAGFISH
Golongan ikan lamprey [Pteromizon marinus] memiliki 7 pasang kantong insang yang terbuka menuju ke bagian dalam tubuh. Terletak di belakang kepala sedangkan filament insangnya terdapat dalam kantong tersebut. Paernafasan yang normal dari ikan ini dilakukan dengan menggerak-gerakkan kantong tadi sebanyak 50-70 kali/detik. Dalam keadaan berenang cepat, pergerakan insangnya dapat mencapai 200 kali/detik. Ikan lamprey memanfaatkan oksigen melalui air yang dilewatkan kantong insang [gill sack]

PARU
Paru ikan merupakan devirat gelembung renang, ikan golongan ini bernafas dengan udara. Golongan protoptrus [ikan paru afrika], neoceratodus [ikan paru australia], dan lepidosiren [ikan paru amerika selatan].
Ikan paru australia [neoceratodus], paru-parunya terletak di sebelah atas saluran pencernaan, tapi ductus pneumatikusnya terbuka ke arah bagian bawah dinding lambung. Sebaliknya, ikan paru-paru afrika [protoopterus], sepasang parunya terletak disebelah bawah saluran pencernaan. Baik ikan paru afrika dan amerika selatan, memiliki keharusan menghirup oksigen dari udara karena itu, jenis ikan ini mempunyai kemampuan untuk beradaptasi pada kondisi kering di lingkungannya.
ALAT PERNAFASAN TAMBAHAN
Selain insang atau paru-paru, beberapa jenis ikan memiliki alat pernafasan tambahan yang dapat mengambil oksien secara langsung dari udara. Beberapa benruk adaptasi dengan beberapa modifikasi yaitu:
• Insang – operculum – rongga pharinx
• Gastrointestinal
• Kantong udara
Ikan-ikan dengan modifikasi tersebut di atas, dikenal dengan ikan penghisap udara [air breathing fish]. Pada ikan Clarias bathracus, di bagian atas lengkung insang yang kedua dan ketiga terdapat kantong insang tambahan yang bentuknya seperti pohonyang disebut arborescent organ. Ikan ini kalau sedang dalam air, selalu mengambil udara dari atas permukaan air dan dan sering di temukan berjalan di darat menggunakan sirip pectoralnya.
Pada golongan ikan glodok yaitu Bolepthalmus dan Periopthalmus yang sering terdapat di permukaan lumpur pantai. Pada bagian tutup insangnya terdapat banyak pembuluh darah dan kulitnya juga bisa digunakan sebagai alat pernafasan tambahan. Ikan gabus [Ophicephalus] didaerah pharinxnya terdapat difertikula yang mempunyai epithel pernafasan, selain tahan lama di darat juga tahan lama terdenam dalam lumpur untuk menghindar dari bahaya. Pada ikan benthok [Anabas] atau climbing perch, juga dapat bernafas menggunakan labyrinth yang merupakan tulang rawan berlekuk-lekuk dan dilengkapi dengan epithel pernafasan. Ikan-ikan lian jenis labirinthic yaitu ikan grami, tambakan dan sepat.
Ikan Monoptrus albus yang lingkungan hidupnya di llumpur sawah hampir seluruh permukaan kulitnya dapat digunakan sebagai alat pernafasan tambahan. Ada juga ikan yang menggunakan alat pencernaan sebagai alat pernafasan tambahan. Bagian dinding alat pencernaannya menjadi tipis dan dilengkapi dengan pembuluh darah. Udara yang diserap pada bagian dengan cara difusi yaitu oksigen saja yang diambil sedangkan yang lain diteruskan keluar melalui anus. Gelembung renang hanya terdapat pada teleostei dengan jumlah antara satu sampi tiga buah dengan letak di sisi dorsal atau lateral derhadap alat perncernaan makanan. Gelembung renang [gas bladder] memiliki bentuk memanjang mulai darrip posterior kepala sampai batang ekor. Selain itu ada gelembung renang yang ujung belakangnya terhubung dengan luar tubuh pada daerah anus. Pada kan yang memiliki gelembung renang, oksigen yang ada dalam gelembung renang di gunakan hanya saat kekurangan oksigen sehingga hanya bertindak sebagai persediaan saja. Pada ikan diphnoi, gelembung renang sudah berubah sebagai paru-paru seperti yang terdapat pada hewan darat pada umumnya namun strukturnya sangat sederhana. Gelembung renang berfungsi sebagai
• Alat bantu pernafasan
• Alat hidrostatis dan menyesuaikan tekanan air terhadap tubuh.
• Sebagai alat pembuat suara
• Sebagai resonator suara dan tekanan

PROSES RESPIRASI {PERNAFASAN}
Masuknya oksigen kedalam tubuh ikan umumnya melalui jaringan yang terdapat di dalam insang dengan jalan difusi masuk ke dalam aliran darah. Molekul-molekul oksigen itu di tangkap ooleh hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Pertukaran antara oksigen yang masuk dalam darah dengan karbondioksida yang keluar dari darah terjadi dengan difusi pada pembuluh darah dalam insang. Peredaran darah pada gill fillament merupakan pertemuan pembuluh darah yang berasal dari jantung yang masih banyak mengandung karbondioksida dan pembuluh darah dari insang yang banyak mengandung oksigen. Difusi oksigen pada filamen insang dibantu oleh tekanan air yang dibuat oleh rongga mulut dipaksa melalui insang.
Ikan elasmobranchia
Pada keadaan biasa, air masuk dari mulut melalui insang di dalam rongga rongga insang untuk kemudian keluar melalui celah insang. Pertukaran carbondioksida dengan oksigen terjadi didalam gill lamella. Mekanisme terjadinya pernafasan dari mulai air masuk mulut samppai keluar dari celah insang tersusun menjadi 3 fase, yaitu:
a. urat daging coracohyoid dan coracobranchial berkontraksi menyebabkan rongga uropharyngeal bertambah lebar. Saat itu aair masuk ke dalm mulut dan pada saat yang bersamaan insang bagian luar menutup disebabkan oleh tekanan air yang datangnya dari luar.
b. urat daging adductor pada rahang bawah dan lengkung insang melemas. Urat daging yang terdapat pada lengkung insanga atas dan bawahnya berkontraksi dan mulutnya memberitekanan pada air. Katup mulut ditutup untuk mencegah air kembali dan air dipaksakan masuk ke dalam ruang insang. Tutup insang yang di luar masih dalam keadaan menutup.
c. ruang insang dipersempit karena kontaraksi urat daging. Aiir dipaksa melalui lamella insang. Bersamaan hal itu, tutup insang luar dibukasecara pasif, dan diikuti mengalirnya air keluar.
Gerakan pernafasan ikan hiu merupakan gerak hisap dan memompa yang dilakukan oleh gerakan otot branchial. Jika mulut dibuka dan celah insang menutup, pharinx membesar, maka air akan mengalir ke dalam mulut. Seterusnya bila mulut menutup, pharinx mengkerut dan air disemprotkan melalui celah insang.
Ikan osteichthyes
Secara umum, proses respirasi pada golongan ikan ini hampir sama dengan elasmobranchia. Air masuk ke mulut dan lubang belakang operculum ditutup dengan membrane branchiostegi sedang rongga insang mengmbang. Air yang masuk melalui mulut akan melalui lembaran insang dan terjadilah pengamblan oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Sembiran kulit di sekeliling mulut akan menutup lubang mulut dan dinding pharinx kerkontraksi, kemudian air akan disemprotkan mendesak membrane branchiostegi keluar dari rongga insang.

Tuesday, December 1, 2009

Sitem pencernaan pada ikan (bagian 1)

BAB XII
SISTEM PENCERNAAN

Mencerna makanan merupakan suatu proses di dalam tubuh yang menyederhanakan bahan-bahan makanan yang berguna bagi tubuh. Sistem pencernaan meliputi organ yang berhubungan dengan pengambilan makanan, mekanismenya, dan penyedia bahan-bahan kimia serta pengeluaran sisa makanan yang tidak tercerna oleh tubuh. Selain fungsi tersebut, terdapat beberapa fungsi yang dilakukan oleh saluran pencernaan, yaitu: mendorong/mengaduk isi dari gastrointestine, mensekresi cairan-cairan pencernaan, mencerna makan, mengabsorbsi makanan.
Alat pencernaan pada semua vertebrata termasuk ikan adalah uniform terdiri dari mulut, lambung, usus, rectum, dan anus sebagai lubang pelepasan sisa makanan yang tidak dicerna. Organ-organ yang melengkapi alat pencernaan yaitu hati dan pankreas. Yang menghasilakan enzim-enzim yang dapat membantu proses pencernaan. Perkembangan embryoloogi alat pencernaan makanan pada awalnya merupakan lekukan lapisan ectoderm pada bagian depan yaitu stomodeum yan kelak menjadi mulut dan lekukan bagian belakang yaitu proctodeum yang kelak menjadi lubang pelepasan .

Saluran pencernaan
MULUT
Mulut merupakan bagian depan dari saluran pencernaan, berfungsi untuk mengambil makan dan menelan tanpa ada perubahan. Bentuk mulut bermacam-macam sesuai kebisaan makan ikan dalam mencari makan atau lingkungan hidupnya. Bentuk mulut ikan dan letaknya bermacam-macam tergantung dari cara ikan mencari makan dan lingkungannya. Sehubungan dengan jenis makanannya, posisi mulut iakn juga bervariasi yaitu:
A. Mulut Dorsal yaitu ujung mulut terletak di atas poros tubuh.
B. Mulut Termial yaitu ujung mulut terletak pada poros tubuh.
C. Mulut Semi ventral yaitu ujung mulut terletak di bawah poros tubuh
D. Mulut ventral yaitu ujung mulut terletak di bawah poros tubuh dan rahang atas
Lebih panjang dari rahang bawah.
Sedangkan berdasarakan fungsi mulut dan struktur pencernaan yang mengikuti kebiasaan makan ikan maka bentuk mulut ikan di bagi menjadi beberapa macam bentuk, yaitu:
1. Grasping mouth {mulut untuk memegang dan merenggut}
Berbentuk lebar, gigi runcing pada tulang rawan, Vomer dan tulang palatin, Gill rakers pendek dan sedikit, usus pendek, lambung bervariasi.
Contoh: pike, pearch dan sheat fish.
2. Sucker Mouth {mulut penghisap}
Tidak mempunyai rahang, bentuk gigi seperti parut, terdapat gigi pada lidah.
Contoh: hagfish, lamprey
3. Imbiting mouth {mulut berbentuk seperti paruh}
Tidak bergigi panjang mulut barvariasi, pemakan invertebrata dasar.
Contoh: Mormyriae, bream, pipefish
4. Crushing mouth {mulut penghancur}
Bentuk seperti paruh dengan gigi kuat seperti duri, berguna untuk menghancurkan shell invertebrate dan batu karang
Contoh: Skatedevil fish, catfish
5. Planktonphagic mouth
Bentuk lebar dapat di julurkan, gigi kecil, Gill rackers panjang.
Contoh: Cyprinoidea, herring whitefish
6. Periphyton eating mouth
Mulut terletak di sisi bawah kepala dan berbentuk seperti pengait, rahang bawah berdinding tajam, gigi jarang.
Contoh: Varicornines, schitorax

LUDAH
Ludah pada ikan dihasilakan oleh sel-sel kelenjar dari epithel rongga mulut akan bercampur dengan makanan, memperlancar penelanan makanan yang di bantu oleh kontraksi otot dinding mulut. Menelan makanan pada ikan disebabkan ooleh gerakan rangka visceral karena kerja otot dari oto visceral. ikan tidak mempunyai kelenjar yang bermuara di dalam rongga mulut. Kadang ada juga sel lendir atau sel serosa di dalam rongga mulutnya. Sel-sel lendir yang berfungsi menggetahkan lendir dan sel serosa berfungsi menghasilkan getah yang mengandung protein.

LIDAH
Lidah pada ikan merupakan suatu peninggian dari dasar mulut yang diseliputi oleh selaput lendir, disokong oleh rangka hyobranchial, tidak bergerak dan tanpa kelenjar. Lidah ini diselaputi oleh sel epithelium yang kaya akan sel Muscus dan organ pengecap. Pada beberapa jenis ikan kadang kala lidahnya di tutupi oleh gigi. Pada langit-langit bagian belakang terdapat organ palatin yang merupakan penebalan dari lapisan mukosa. Organ ini terdiri dari lapisan otot dan serat kolagen, berfungsi dalam proses penelanan makanan dan membantu membuang kelebihan air pada makanan yang dimakan juga sangat penting dalam proses pemompaan air dari organ mulut ke bagian rongga insang.

GIGI
Pada rongga mulut pada ikan juga terdapat gigi. Pada bangsa ikan, penyebaran gigi luas sekali. Gigi pada ikan berperan dalam mengambil, merobek, memotong atau menghancurkan makanan. Atau biasa disebut sebagai alat pencernaan secara mekanik. Gigi hampir terdapat pada semua tulang rahang dan langit-langit juga pada lengkung branchial.
Pada ikan Osteichthyes terdapat tiga jenis gigi menurut letaknya yaitu Jaw {rahang}, langit-langit mulut dan pharyngeaal. Gigi yang terletak pada jaw terdiri dari gigi maxillary, premaxilary dan dentary. Gigi terletak pada langit-langit mulut terdiri dari median vomer, palatin dan ectopharyngeal sedangkan gigi pharyngeal terdiri dari gigi pharinx
Berdasarkan bentuknya gigi terbagi atas cardiform, viliform, canine, incisor dan molariform {jaw}. Gigi cardiform memiliki bentuk yang pendek, halus dan bersudut. Villiform berbentuk elongated, gigi incisor berfungsi untuk memotong sedangkan molariform untuk menghancurkan dan menghaluskan makanan.
Gigi pharyngeal merupakan modifikasi dari lengkung insang yang terakhir, seperti pada kelompok Cyprinidae dan Castostomidae. Mulut ikan mas tidak memiliki gigi tetapi gigii pharinxnya berkembang dengan baik dan di gunakan sebagai alat penggerus makanan.
Bagian yang juga berhubungan dengan proses pencernaan adalah gill rackers {jari-jari tapis insang}. Disamping seebagai pelindung gill filament juga di gunakan untuk menghalangi material yang dimakan agar tidak keluar melalui insangnya. Ikan peredator biasanya memiliki mulut lebar dengan gill rackers yang pendek dan jarang {34-116 buah}. Sedangkan pada ikan pemakan plankton, gill rackersnya banyak, kecil dan panjang yang digunakan untuk menyaring plankton agar masuk kedalam mulutnya. Pada ikan filter feeder proses penyaringan makanan terjadi pada segmen inii karena gill rackers mengarah ke segmen faring. Permukaan faring hampir sama dengan rongga mulut kadang kalla masih mengandung organ pengecap. Jika material yang masuk bakan makanan, maka akan di buang melalui celah insang.
Mulut merupakan awal dari suatu proses pecernaan yang didahuli dengan gerakan menelan bolus makanan. Bolus makanan tersebutkemudian didorong ke belakang lidah masuk ke pharynx. Masuknya bolus tersebut akan merangsang daerah reseptor untuk menekan disekitar pharynx.

OESOPHAGUS {KERONGKONGAN}
Oesophagus pada ikan terlletak antara pharinx dan lambung. Merupakan pembuluh yang pendek sekali dan kadang sukar untuk dilihat. dinding kerongkongan sebagian besar terdiri dari otot polos. Ooesophagus berfungsi untuk menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. Pada golongan physostomata, kedalam oesophagusnya bermuara pembuluh pneumaticus yang berasal dari gelembung renang. Pada ikan laut oesophagus berperan dalam penyerapan garam air laut yang di minum menurun sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakan dan rectum.

STOMACH {LAMBUNG}
Lambung merupakan tempat pengumpulan makanan sebelum dicernakan dengan sebenarnya dan memiliki fungsi sebagai:
a. Menyimpan makanan dalam jumlah yang besar setelah selesai makan.
b. Mengaduk makanan dengan sekresi {getah lambung}
c. pengosongan lambung dan memasukkan isinya ke dalam usus
Dari fungsi tersebut diketahui bahwa pencernaan secara kimiawi dilakukan disini. Lambung merupakan lanjutan dari kerongkongan yang bagian belakangnya di bataasi oleh otot sphincter yang disebut sebagai pylorus. Tidak semua ikan mempunyai lambung dan sebagai gantinya terdapat modifikasi untukk menyesuaikan kebiasaan hidupnya. Cyprinus carpio tidak memiliki lambung tetapii berupa bagian usus depan yang membesar. Hall ini disebabkan karena dibagiian tersebut terdapat lubang muara pembuluh yang berasal dari hati dan membawa cairan empedu {pembuluh Choledochus}. Pada vertebrata lain, pembuluh ini terdapat sebuah lambung.
Ikan-ikan seperti Mugil sp dan Acipencer memiliki lambung yang telah tereduksi sehingga menjadi kecil volumenya. Bentuk lambung sudah berubah dimana dindingnya menjadi sangat tebal dan digunakan sebagai alat penggerus makanan {grinding organ}. Tetapi pada ikan Saccopharinx jenis ikan laut dalam, memiliki lambung yang sangat besar sehingga dapat mengambil mangsa yang lebih besar dari tubuhnya.
Dibagian belakang lambung terdapat pylorus sebagaii pengatur masuknya makanan yang berasal dari lambung. Pada beberapa ikan di belakang pylorus dilengkapai dengan pyloric caeca {usus buntu} yang diketahui dapat mengeluarkan enzim lactase. Pada ikan ikan predator jumlah pyloric caeca lebiih banyak { 151-161 } dan berfungsi ntuk menetralisir makanan dari lambung yang bersifat asam karena adanya asam kklorida di dalam lambng ke dalam usus yang basa. Sedangkan ikan pemakan ikan jumlah pyloric caeca lebih banyak daripada pemakan plankton dan pemakan krustase.
Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel Muscus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam yang berfungsi sebagai pelindung didnding lambung dari kerja asam klorida. Dibagian luar sel epithelium terdapat lapisan lendir hasil sekresi sel muscus tersebut. Sel-sel penghasil cairan gastric yang terletak dibagian bawah lapisan ephitelium mensekresikan pepsin dan asam klorida. Pengadukan makanan dalam lambungg terjadi dengan adanya gelombang-gelombang kecil setiap 20 detik. Gerakan gelombang tersebut dapat di mulai pada sembarang tempat di corpus dan menyebar ke arah antrum. Gerakan tersebut akan semakin kuat bila terdapat makanan dalam lambung dan akan berkurang bila tidak ada makanan atau makanan dalam jumlah sedikit. Gelombang pengadukan antara makanan dan cairan lambung akan bergerak pelan ke arah belakang. Saat makanan masuk ke bagian antrum maka gerakan gelombang akan semakin kuat sehingga campiran makanan akan menjadi semakin baik. Campuran yang baik merupakan makanan dan cairan membentuk warna menyerupai susu {chime}.

USUS (INTESTINE)
Usus merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Pada bagian depan usus terdapat dua saluran yang masuk ke dalamnya, yaitu saluran yang berasal dari kantong empedu [Ductus choledochus] dan yang berasal dari Pancreas. Pada ikan-ikan yang pankreasnya menyebar pada organ hati [hepatopancreas] hanya terdapat satu saluran, yaitu d. Choledochus.
Usus adalah tempat penyerapan utama dari makanan yang telah di olah di lambung. Panjang usus masing-masing ikan tidaklah sama. Umumnya, pada ikan herbivore dan pemakan plankton memiliki usus yang panjang dan bisa mencapai dua kali panjang tubuhnya. Sedangkan pada ikan carnivore dan ikan buas, memiliki usus yang lebih pendek dibandingkan dengan herbivore [60% dari panjang tubuh].
Struktur dan fungsi usus ini sesuai dengan perubahan jenis makanan selama masa pertumbuhan. Panjang dan pendeknya usus ini berhubungan dengan jenis makanan yang di makan. Pada ikan herbivore membutuhkan waktu yang lama untuk mencerna makanan dibandingkan dengan carnivore. Pada ikan jenis lamprey, elasmobranchii, dan beberapa osteichthyes yang ususnya pendek memiliki modifikasi dengan adanya serangkaian klep spiral [spiral valve]. Spiral valve berfungsi untuk memperluas permukaan absorbsi dalam usus.
Bentuk gerakan otot yang berhubungan dengan proses pencernaan adalah sebagai berikut:
• Otot longitudinal [memanjang] berkontraksi akan menyebabkan usus memendek dan bila otot circulair [melingkar] berkontraksi menyebabkan usus menyempit.
• Muscularis mucosa yang melekuk ke dalam akan mengeluarkan kelenjar pencernaan dan bila menjulur ke luar [villi] akan berfungsi dalam proses penyerapan.
• Plexus myentricus, berfungsi mengontro; konttraksi usus dan sekresi kelenjar-kelenjar pencernaan. Terdapat pada awal oesophagus sampai anus.
Otot memanjang [longitudinal] dan melingkar [circular] yang ada pada gastrointestial memppunyai dua macam gerakan, yaitu:
• Mendorong, merupakan gerakana yang disebabkan oleh gerkarakan kebelakang yang lamban dari kontraksi otot sirkular
Rangsang atau impulsdataang dari plexus myentricus dan menyebabkan gerakan meuju ke depan dan belakang stimulus tersebut datang karena terjadi peregangan dimana gerakan gerakan peristaltis akan bergerak ke dua arah tetapi hampir semuanya akan bergerak ke arah anus. Hal ini terjadi karena plexus myentricus berpolari ke arah anus.
• Mengaduk, terdiri dari dua gerakan, yaitu:
-peristalsis yang lemah, merupakan gerakan yang tidak sampai mendorong makanan tetapi mengaduk terutama makanan yang dekat dengan dinding usus.
-gerakan segmental, terjadi pada beberapa tempat di usus berupa kontraksi otot pada saat yang sama kemudian akan menghilang dan timbul kembali di tempat yang lain. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk memperluas permukaan sehingga terjadi efisensi dalam penyerapan makanan.

RECTUM
Rectum merupakan saluran pencernaan yang paling ujung. Segmen rectum berfungsi sebagai penyerapan air dan ion. Adanya penyerapan air ini dapat di lihat dari kondisi fases yang umumya berbentuk koompak berbeda dengan keadaannya saat masih berada pada usus bagian belakang. Pada larva ikan, selain fungsi tersebut, rectum juga berfunsi dalam penyerapan protein. Pada ikan elasmobranchii dan ikan diphnoi, di daerah rectumnya terdapat kelenjar yang dinamakan kelenjar rectal.

ANUS
Anus merupakan tempat bermuaranya saluran pencernaan keluar dari dalam tubuh dan merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati, anus terletak di sebelah depan saluran genital sedangkan ruang bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenitalia disebut kloaka.ikan bertulang sejati tidak memiliki kloaka sedangkan ikan bertulang rawan [chondrichtyes] memiliki organ tersebut. Pada kloaka. Saluran pencernaan masuk dari bagiian bawah sedangkan saluran urogenitalia masuk melalui bagian atas.klep kloaka terdapat pada lubang pengeluaran. Bagian usus yang terdapat di bagian depan lubang pengeluaran di sebut rectum. Massa makanan yang telah di serap di usus, dengan gerakan segmental usus akan mendorong massa tersebut ke arah belakang. Apabila gerakan massa berhasil mendorong faeces ke caecum maka akan terjadi proses defekasi sehingga menyebabkkan pengosongan rectum. Gerakan yang terjadi adlah regangan pada rectum sehingga rangsangan memberikan impuls yang di kirim di bagian bawah sum sum tulang punggung. Dari sus-sum tulang punggung, impuls di kirim melaalui sarah parasympatis kebagian bawah usus besar. Di bagian bawah rectum dan spinkter rectum interna akan berelaksasi sehingga dinding usus besar berkontraksi dan fases di keluarkan.

KELENJAR PENCERNAAN
Kelenjar perncernaan pada kan terdiri atas hati, lambung, dan pancreas. Orgaan tersebut mensekresi dan kemudian digunakan dalam proses pencernaan makanan. Bahan hasil sekresi lambung langsung digunakan untuk proses pencernaan di lambung,sedangkan hati dan pancreas mencurahkan hasiil sekresinya ke usus depan melaluai salran ductus choeledochus dan saluran pankreatik.

HATI [HEPAR]
Hati merupakan oorgan penting yang mensekresikan bahan-bahan untuk proses pencernaan. Organ ini berjumlah sepasang dan berwarna merah kecoklatan. Disekitar hati terdapat organ berbentuk kantong kecil, bulat, oval, atau memanjang dan berwarna hijau kebiruan. Organ ini disebut kantong empedu yang berfungsi menampung cairan empedu yakni cairan bile yang mengalami pemekatan yang berasal dari hati. Saluran empedu ini menuju ke depan usus dekat dengan bagian pyloric. Pada ikan hiu, berat hati dapat mencapi 20% dari berat badannya.
Fungsi organ hati yang utama dalah menghasilkan garam empedu, garam ini berfungsi untuk melarutkan lemak dalam air dengan cara menstabilkan emulsi lemak yang berasal dari makanan. Selain itu, fungsi hati adalah:
• Menympan vitamin A dan D
• Mengatur pembentukan urea, yaitu substansi sisa dari nitrogen
• Tempat penyimpanan lemak dan glikogen.
• Sebagai penghancur sel darah merah dan kimia darah.

PANKREAS
Pankreas memiliki dua tipe sel, yaitu sel eksokirn yang menghasilkan enzim pencernaan dan sel endokrin yang menghasilkan hormon. Pada ikan chondrichtyes, pankreas merupakan organ tersendiri, sedangkan pada teleostei tersebar di sekitar usus dan organ pencernaan. Hasil pancreas bagian eksookrin adalah enzim: protease, amilas, chitinase, dan lipase. Pada kondisi tidak ada cairan, pankreas hanya akan menyerap 50% dari protein yang dikonsumsi, sedangkan lemak hanya 10% dan sisanya akan di buang bersazma fases
LAMBUNG
Selain sel-sel yang mensekresi muscus, mukosa lambung mempunyai kelenjar gastrik. Sel-sel penghasil vairan gastric terletak di bagian bawah lapisan ephitelium yang berfungsi mensekresikan pepsin dan asam klorida. Asam klorida berfingsi sebagai pelumat makanan, mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, menurunkan ph isi llambung sehingga aktivitas sel enteroendokrin yang menghasilkan hormon gastrointestinal antara lain: gastrin yang berperan dalam memanipulasi asam klorida, mucus, enzim pepsin dan pergerakan lambung. Sekretin yang menstimulasi sekresi cairan empedu pada hati dan sekresi air bikarbonat pada pankreas. Kholesistokinin yang memacu sekresi cairan empedu dari kantong empedu.

Gambar-gambar: